Bekasi (Antara Megapolitan) - Fasilitas "Patriot Operation Center" (POC) yang kini dimiliki Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, merupakan sebuah terobosan dalam mengubah pola pikir aparatur dari konsep konvensional menjadi medern, kata legislator setempat.
"Saat ini pola pikir aparatur Pemkot Bekasi mulai mengalami transisi menjadi modern dengan adanya fasilitas POC yang memungkinkan seluruh administrasi pelayanan publik dilakukan secara terintegrasi dan digital," kata Ketua Komisi A DPRD Kota Bekasi Ariyanto Hendrata di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, penerapan sistem digitalisasi POC di lingkup pemerintahan perlu dukungan aparatur yang handal dan paham dengan perkembangan teknologi saat ini.
"Yang terpenting adalah orang-orang yang mengelola sistem tersebut memiliki kemampuan handal dan mau berkomitmen," katanya.
Persoalan saat ini, kata dia, pola pikir Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemkot Bekasi belum satu paham terkait masa transisi tersebut.
"Kesampingkan ego sektoral di masing-msaing SKPD dan pertajam pelatihan terkait sistem POC ini ," katanya.
POC yang saat ini dibangun di ruang kerja Wali Kota Bekasi merupakan smart system platform dengan mengolaborasikan sistem tanggap darurat yang tidak hanya melibatkan otoritas publik tapi juga media, masyarakat dan seluruh pihak terkait yang terlibat dengan informasi berbasis digital.
Sebelumnya diberitakan Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, meresmikan fasilitas Patriot Operation Center (POC) sebagai pusat kontrol layanan masyarakat, Kamis (3/3).
POC berada di ruang kerja Wali Kota Bekasi dengan menempati area seluas 5x4 meter per segi dengan dilengkapi layar besar untuk menampilkan beragam data seputar progres kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
"Saat ini baru progres platform saja. Dari 43 SKPD di lingkup Pemkot Bekasi, baru 17 di antaranya yang sudah terintegrasi dengan sistem POC," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Layar besar tersebut menyajikan informasi seputar platform smart city yang meliputi informasi berbagai layanan di Kota Bekasi serta fungsi kontroler.
(Adv).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Saat ini pola pikir aparatur Pemkot Bekasi mulai mengalami transisi menjadi modern dengan adanya fasilitas POC yang memungkinkan seluruh administrasi pelayanan publik dilakukan secara terintegrasi dan digital," kata Ketua Komisi A DPRD Kota Bekasi Ariyanto Hendrata di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, penerapan sistem digitalisasi POC di lingkup pemerintahan perlu dukungan aparatur yang handal dan paham dengan perkembangan teknologi saat ini.
"Yang terpenting adalah orang-orang yang mengelola sistem tersebut memiliki kemampuan handal dan mau berkomitmen," katanya.
Persoalan saat ini, kata dia, pola pikir Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemkot Bekasi belum satu paham terkait masa transisi tersebut.
"Kesampingkan ego sektoral di masing-msaing SKPD dan pertajam pelatihan terkait sistem POC ini ," katanya.
POC yang saat ini dibangun di ruang kerja Wali Kota Bekasi merupakan smart system platform dengan mengolaborasikan sistem tanggap darurat yang tidak hanya melibatkan otoritas publik tapi juga media, masyarakat dan seluruh pihak terkait yang terlibat dengan informasi berbasis digital.
Sebelumnya diberitakan Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, meresmikan fasilitas Patriot Operation Center (POC) sebagai pusat kontrol layanan masyarakat, Kamis (3/3).
POC berada di ruang kerja Wali Kota Bekasi dengan menempati area seluas 5x4 meter per segi dengan dilengkapi layar besar untuk menampilkan beragam data seputar progres kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
"Saat ini baru progres platform saja. Dari 43 SKPD di lingkup Pemkot Bekasi, baru 17 di antaranya yang sudah terintegrasi dengan sistem POC," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Layar besar tersebut menyajikan informasi seputar platform smart city yang meliputi informasi berbagai layanan di Kota Bekasi serta fungsi kontroler.
(Adv).
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016