Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberi bantuan senilai Rp500 jura untuk tanggap darurat bencana banjir bandang dan longsor di wilayah Pamijahan dan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

"Setelah proses tanggap darurat, selanjutnya adalah proses rekonstruksi atau pemulihan yang harus kita monitor secara umum. Tolong hitung secara terukur kebutuhannya, wilayah yang terdampak harus kembali normal segera," kata Kang Emil saat meninjau lokasi bencana di Desa Purasari, Leuwiliang, Bogor, Minggu.

Menurutnya, dana Rp500 juta itu khusus untuk penanganan tanggap darurat. Sementara dana untuk proses rekonstruksi bisa diajukan Pemerintah Kabupaten Bogor ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sehingga pemakaiannya nanti bisa dikombinasikan.

Baca juga: Star Energy kerahkan alat berat bantu buka akses jalan tertutup longsor di Bogor

Di samping itu, kehadiran Kang Emil juga untuk memastikan ketersediaan tempat pengungsian.

Ia berpesan kepada Pemerintah Daerah agar meringankan kebutuhan sehari-hari korban bencana, terlebih bagi yang sudah kehilangan harta dan bendanya.

“Saya ucapkan terima kasih, upaya gotong royong kita ini luar biasa, sehingga tidak perlu berlama-lama untuk mengembalikan keadaan kembali normal,” ujar Kang Emil.
 
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau lokasi bencana di Desa Purasari, Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (26/6/2022). (ANTARA/HO-Humas Pemkab Bogor)


Ia juga memohon kepada seluruh elemen masyarakat agar tidak mengganggu aliran sungai serta menjadikan banjir bandang dan longsor sebagai pelajaran, sehingga tidak menyebabkan bencana di kemudian hari.

“Negara harus tegas terhadap hal ini, karena (aliran sungai) menyangkut hajat hidup orang banyak. Jangan sampai karena satu dua orang yang tidak mau paham, akhirnya yang dikorbankan masa depan orang banyak karena terjadinya bencana,” tuturnya.

Baca juga: DPRD Kabupaten Bogor dorong Pemkab tingkatkan intensitas mitigasi bencana

Kang Emil menyebutkan, Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah yang banyak diberkahi air di Jawa Barat. Menurutnya, Kabupaten Bogor juga merupakan daerah yang memiliki intensitas hujan tinggi.

“Jadi urusan air, urusan hujan harus jadi berkah, jangan sampai jadi musibah karena kita tidak pakai ilmu untuk memahami takdir Allah dan menjalani kehidupan,” ujar Kang Emil.

Sebelumnya, hujan deras di wilayah barat Kabupaten Bogor yang terjadi pada Rabu, 22 Juni 2022 petang mengakibatkan banjir bandang dan longsor di Desa Cibunian Kecamatan Pamijahan, serta Desa Purasari Kecamatan Leuwiliang.

Baca juga: Banjir bandang di Bogor seorang warga tewas, satu lainnya hilang

Bencana tersebut menelan tiga korban jiwa, kemudian menyebabkan kerusakan rumah warga, dan memutuskan sejumlah akses jalan dan jembatan.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022