Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan meminta dukungan 40 camat di wilayahnya dalam melakukan langkah-langkah pemulihan ekonomi setelah pandemi COVID-19.
"Camat harus terus meningkatkan kapasitas, kreativitas, dan inovasi, dalam memberikan pelayanan prima, melakukan pembinaan dan pengawasan," ungkapnya saat pelatihan peningkatan kapasitas camat di Kecamatan Cisarua, Bogor, Jabar, Senin.
Ia meminta para camat lebih memahami permasalahan dan potensi wilayahnya. Kemudian, Bersinergi dan berkolaborasi untuk mendorong perkembangan dan kemajuan wilayahnya masing-masing.
Menurutnya, camat yang bertugas memimpin wilayah, harus mengkoordinasikan semua urusan pemerintahan di kecamatan sekaligus memberikan pelayanan publik, membina dan memberdayakan masyarakat.
"Saat ini Pemkab Bogor sedang melakukan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), saya minta para camat agar aktif dalam memberikan masukan terhadap pengembangan wilayahnya masing-masing," ujarnya.
Baca juga: Plt Bupati Bogor tegaskan ke semua camat agar kuasai aturan pertanahan
Iwan menyebutkan, capaian Pemkab Bogor dalam melakukan percepatan pemulihan sosial ekonomi dan target pembangunan daerah, sangat tergantung pada dukungan dan peran camat dalam memberikan pelayanan prima.
Ia menyebutkan, kondisi perekonomian di daerahnya sedang membaik. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa LPE Kabupaten Bogor melesat naik di tahun 2021, setelah angkanya sempat anjlok di tahun 2020 akibat pandemi COVID-19.
Pada tahun 2021, LPE Kabupaten Bogor kembali naik signifikan 5,25 persen atau menjadi 3,48 persen. Pasalnya, tahun 2020 angkanya anjlok menjadi minus (-)1,7 persen dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 5,85 persen.
Tak hanya itu, angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bogor tahun 2021 pun tembus di angka Rp245,22 triliun, jauh lebih tinggi dari tahun 2020 yang senilai Rp236,15 triliun dan tahun 2019 senilai Rp237,2 triliun.
Indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Bogor juga mulai pulih ke angka 70,48 poin di tahun 2021. Tahun 2020 IPM Kabupaten Bogor anjlok ke angka 70,40 poin dari sebelumnya 70,65 poin.
Sementara, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bogor, Irwan Purnawan di tempat yang sama menyebutkan, pelatihan itu untuk meningkatkan pemahaman camat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya terutama dalam kondisi pascapandemi.
Kemudian juga untuk meningkatkan wawasan camat dalam menjalankan tugas sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah Sementara (PPATS), dan pemahaman isu kontemporer tentang pertanahan.
“Diharapkan nantinya camat mampu mendiagnosa permasalahan dengan baik, mengetahui dan mampu menerapkan kepemimpinan yang baik, serta mendorong agar selalu berinovasi dalam segi pelayanan publik,” kata Irwan.(KR-MFS)
Baca juga: Bupati Bogor lantik enam camat baru kejar target RPJMD 2018-2023
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Camat harus terus meningkatkan kapasitas, kreativitas, dan inovasi, dalam memberikan pelayanan prima, melakukan pembinaan dan pengawasan," ungkapnya saat pelatihan peningkatan kapasitas camat di Kecamatan Cisarua, Bogor, Jabar, Senin.
Ia meminta para camat lebih memahami permasalahan dan potensi wilayahnya. Kemudian, Bersinergi dan berkolaborasi untuk mendorong perkembangan dan kemajuan wilayahnya masing-masing.
Menurutnya, camat yang bertugas memimpin wilayah, harus mengkoordinasikan semua urusan pemerintahan di kecamatan sekaligus memberikan pelayanan publik, membina dan memberdayakan masyarakat.
"Saat ini Pemkab Bogor sedang melakukan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), saya minta para camat agar aktif dalam memberikan masukan terhadap pengembangan wilayahnya masing-masing," ujarnya.
Baca juga: Plt Bupati Bogor tegaskan ke semua camat agar kuasai aturan pertanahan
Iwan menyebutkan, capaian Pemkab Bogor dalam melakukan percepatan pemulihan sosial ekonomi dan target pembangunan daerah, sangat tergantung pada dukungan dan peran camat dalam memberikan pelayanan prima.
Ia menyebutkan, kondisi perekonomian di daerahnya sedang membaik. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa LPE Kabupaten Bogor melesat naik di tahun 2021, setelah angkanya sempat anjlok di tahun 2020 akibat pandemi COVID-19.
Pada tahun 2021, LPE Kabupaten Bogor kembali naik signifikan 5,25 persen atau menjadi 3,48 persen. Pasalnya, tahun 2020 angkanya anjlok menjadi minus (-)1,7 persen dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 5,85 persen.
Tak hanya itu, angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bogor tahun 2021 pun tembus di angka Rp245,22 triliun, jauh lebih tinggi dari tahun 2020 yang senilai Rp236,15 triliun dan tahun 2019 senilai Rp237,2 triliun.
Indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Bogor juga mulai pulih ke angka 70,48 poin di tahun 2021. Tahun 2020 IPM Kabupaten Bogor anjlok ke angka 70,40 poin dari sebelumnya 70,65 poin.
Sementara, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bogor, Irwan Purnawan di tempat yang sama menyebutkan, pelatihan itu untuk meningkatkan pemahaman camat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya terutama dalam kondisi pascapandemi.
Kemudian juga untuk meningkatkan wawasan camat dalam menjalankan tugas sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah Sementara (PPATS), dan pemahaman isu kontemporer tentang pertanahan.
“Diharapkan nantinya camat mampu mendiagnosa permasalahan dengan baik, mengetahui dan mampu menerapkan kepemimpinan yang baik, serta mendorong agar selalu berinovasi dalam segi pelayanan publik,” kata Irwan.(KR-MFS)
Baca juga: Bupati Bogor lantik enam camat baru kejar target RPJMD 2018-2023
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022