Bogor (Antara Megapolitan) - Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat kembali akan melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) pada Maret 2016 dengan sasaran yang diimunisasi sebanyak 95.311 bayi dan balita.

"Berdasarkan data dari Pusdatin 2015, jumlah sasaran bayi dan balita yang akan diberi imunisasi sebanyak 95.311 anak," kata Kepala Seksi Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Menular (P3M) Dinas Kesehatan Kota Bogor Siti Robiah di Bogor, Jumat.

Ia mengatakan, Pekan imunisasi nasional dilaksanakan selama delapan hari mulai dari tanggal 8 hingga 15 Maret mendatang. Anak yang diimunisasi baik yang sudah atau belum pernah mendapatkan imunisasi sebelumnya, dengan cara ditetes maupun injeksi (suntik).

"Sasaran PIN adalah bayi dan balita usia mulai dari nol sampai 59 bulan, tanpa memandang status imunisasinya," katanya.

Ia menjelaskan, tujuan dari PIN 2016 ini adalah untuk melengkapi tingkat imunitas (kekebalan) pada bayi/balita yang belum terbentuk kekebalannya. Serta mencapai eradikasi polio dunia pada akhir 2020.

Pemberian imunisasi tersebut akan dilangsungkan di pos PIN yang tersebar di setiap kelurahan per kecamatan, fasilitas umum, pasar, terminal, stasiun dan pusat perbelanjaan.

"Pemberian vaksinasi polio ini tidak ada efek sampingnya, jadi ibu-ibu tidak perlu khawatir untuk mengikuti anaknya PIN," katanya.

Menurutnya, sebuah negara dinyatakan bebas polio jika tidak ditemukan kasus dalam kurun waktu tiga kali berturut-turut. Pada tahun 2014 Indonesia telah mendapatkan sertifikat bebas polio di tingkat dunia.

Namun, lanjut dia, virus polio diinformasikan muncul di beberapa negara seperti Timur Tengah, Pakistan, Afganistan, dan Nigeria. Dikhawatirkan terjadi invasi virus melalui perjalanan luar negeri.

"Untuk melindungi masyarakat dari serangan virus polio, maka perlu dilakukan imunisasi PIN ini dan gratis," katanya.

Ia mengatakan, target capaian pemberian vaksinasi polio adalah 85 persen. Karena jika dalam satu lingkungan, jumlah anak yang tervaksinasi sebanyak 85 persen, akan dapat melindungi 15 persen anak yang belum tervaksin.

"Sifat vaksin ini melindungi kekebalan tubuh manusia, jika satu kawasan tercapai sasaran 85 persen tervaksinasi, maka sudah dapat membentengi daerah tersebut dari serangan virus," katanya.

Penyebaran virus polio melalui tinja yang dibawa oleh udara maupun lingkungan, efek terserang penyakit ini adalah bisa menimbulkan kecacatan permanen.

"Indonesia masih memiliki kantong-kantong potensi polio, terutama daerah yang sulit terakses vaksinasi. Oleh karena itu, untuk melindungi anak dari serangan virus tersebut sebaiknya ibu yang punya bayi membawa anaknya untuk PIN," katanya

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016