Bogor (Antara Megapolitan) - Imunisasi merupakan upaya pencegahan penyakit yang sangat cost effective.

Banyak kesakitan, kematian dan kecacatan yang disebabkan oleh penyakit yang dapat yang dapat dicegah dengan imunisasi, salah satunya adalah polio.

Dengan imunisasi polio, anak akan mempunyai kekebalan terhadap virus polio.  
      
Penyakit polio disebabkan oleh infeksi virus polio yang berbahaya, terutama menjangkiti anak-anak, menyerang susunan saraf dan dapat menimbulkan kelumpuhan bahkan kematian.

Gejala penyakit dimulai dengan demam, nyeri otot dan kemudian timbul kelumpuhan. Bila kelumpuhan mengenai otot pernafasan bisa menimbulkan kematian.
          
Cara penularan polio terbanyak adalah melalui fecal-oral (dari tinja), namun bisa juga  oral-oral (dari ludah).Virus polio akan keluar melalui kotoran/tinja penderita polio.

Bila virus polio yang ada dalam tinja tersebut mencemari makanan atau minuman baik secara langsung maupun dengan perantara vektor seperti lalat, kemudian termakan oleh orang yang tidak punya kekebalan terhadap virus polio, maka orang ini akan tertular menjadi sakit polio.
Jika tidak dihentikan, polio dapat menyebar ke seluruh negeri dan wilayah regional.
 
Tidak ada obat penyembuh polio. Polio hanya bisa dicegah dengan imunisasi.

Pada bulan mei 2012, World Health assembly (WHA) mendeklarasikan bahwa pencapaian eradikasi polio adalah salah satu kedaruratan kesehatan masyarakat global.

Pada akhir tahun 2020 diharapkan penyakit polio telah berhasil dihapus dari seluruh dunia.

Saat ini masih ada negara – negara yang belum bebas polio yaitu Afganistan  dan Pakistan.

Di Indonesia, telah dilaksanakan PIN polio tiga tahun berturut-turut tahun 1995, 1996, dan 1997, virus polio liar asli Indonesia ( Indigenous) sudah tidak ditemukan lagi sejak tahun 1996. Namun tanggal 13 Maret 2005 ditemukan kasus polio importasi pertama di Kecamatan Cidahu kabupaten Sukabumi Jawa Barat yang berkembang menjadi KLB dan menyerang 305 orang.

Dengan dilaksanakannya imunisasi rutin polio, pada bulan Maret 2014 Indonesia telah berhasil menerima Sertifikasi Bebas Polio bersama dengan negara anggota di WHO di South east Asean Region (SEAR).

Akan tetapi saat ini, cakupan imunisasi polio di Indonesia masih belum merata di seluruh wilayah Indonesia. Masih banyak daerah kantung- kantung yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang rendah imunisasi, dan ini berisiko munculnya lagi penyebaran kasus polio yang berasal dari virus polio importasi dari negara –negara yang belum bebas polio yaitu Afganistan dan pakistan.  

Oleh karena itu, sebagai komitmen mewujudkan Dunia Bebas Polio, Indonesia perlu untuk untuk mempertahankan keberhasilan seritifikasi bebas polio dengan meningkatkan cakupan imunisasi rutin yang tinggi dan merata,  serta melakukan upaya mitigasi di seluruh wilayah Indonesia melalui kegiatan pemberian imunisasi tambahan polio massal (PIN Polio).

PIN Polio adalah Upaya yang dilaksanakaan secara serentak secara Nasional untuk mempercepat pemutusan siklus kehidupan virus polio importasi dengan cara memberikan vaksin polio kepada setiap balita (0-59 bulan) termasuk bayi baru lahir tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya.

Tujuan umum PIN Polio:
Eradikasi virus polio.

Tujuan khusus PIN Polio:
Meningkatkan kekebalan dan memberikan perlindungan secara optimal dan merata (cakupan >95%) pada kelompok anak balita umur 0-59 bulan terhadap kemungkinan munculnya kasus polio yang disebabkan oleh virus polio dan  menghindari adanya kelompok rentan terhadap virus polio di seluruh wilayah Indonesia Waktu pelaksanaan adalah tanggal 8-15 Maret 2016.

Lokasi pelaksanaan PIN yaitu  di seluruh wilayah Indonesia termasuk di seluruh wilayah Kota Bogor.
Dengan sasaran adalah anak usia 0 s.d 59 bulan, termasuk pendatang.

Pemberian imunisasi polio dilaksanakan di Pos PIN Polio yaitu bisa di Posyandu, Puskesmas, Puskesmas pembantu, dan Rumah Sakit serta Tempat-Tempat Umum (TTU) seperti Mall, pasar, stasiun,TK/PAUD.  

Vaksin  polio diberikan dengan cara diteteskan melalui mulut sebanyak 2 tetes. Vaksin yang dipakai untuk imunisasi selama ini adalah buatan dalam negeri yakni produksi Biofarma di Bandung. Vaksin polio sangat aman bagi tubuh anak karena tidak ada efek samping.
      
Pemberian imunisasi polio pada kegiatan PIN ini tidak dipungut biaya (GRATIS).
        
Pemerintah Kota Bogor dan Dinas Kesehatan Kota Bogor menghimbau kepada seluruh warga Kota Bogor yang mempunyai bayi dan balita usia 0-59 bulan, agar membawa anaknya ke POS PIN terdekat pada tanggal 8-15 Maret 2016, dan anak mendapat imunisasi polio sebanyak 2 tetes, agar anak tetap sehat dan terhindar dari polio.

Mari sukseskan langkah Indonesia menuju Dunia Bebas Polio. Dengan PIN Polio, Indonesia bersatu memberantas polio.
   
*). dr Siti Robiah Mubarokah (Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular) Dinas kesehatan Kota Bogor - Februari 2016.

Pewarta: dr Siti Robiah Mubarokah *)

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016