Karawang (Antara Megapolitan) - Jembatan penghubung antarkecamatan Telagasari-Majalaya-Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, amblas akibat derasnya arus air menyusul tingginya intensitas hujan yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir.
"Jembatan antarkecamatan ini sudah lama mulai amblas dan bertambah parah, tetapi belum juga diperbaiki," kata salah seorang warga Telagasari, Maman, di Karawang, Kamis.
Titik lokasi amblasnya jembatan itu berada di pinggir dan ujung jembatan. Kondisi itu dinilai membahayakan pengguna jalan. Sebab jembatan tersebut merupakan "jalur sibuk" atau jalur yang dilintasi pengendara.
Ia mengatakan, jika amblasnya jembatan itu tidak segera diperbaiki, selain berbahaya bagi pengguna jalan, juga akan mengakibatkan kondisi jembatan amblas semakin parah.
"Mungkin karena tanah di sekitar jembatan antarkecamatan itu longsor. Jadi jembatannya ikut longsor," kata dia.
Ia menyatakan, sambil menunggu perbaikan jembatan yang amblas, warga setempat berinisiatif memberikan tanda dengan batang pohon untuk menutupi jembatan yang amblas.
Itu dilakukan untuk memberi tahu pengguna jalan kalau titik jembatan tersebut dilarang dilintasi. Apalagi saat malam hari, pemasangan tanda tidak boleh dilintasi itu dibutuhkan karena kondisi jembatan gelap saat malam hari.
Warga lainnya, Nugraha berharap agar pemerintah daerah segera memperbaiki jembatan yang amblas. Sebab jembatan itu menjadi jalan penghubung antarkecamatan yang sering dilewati masyarakat dalam menjalan aktivitasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Jembatan antarkecamatan ini sudah lama mulai amblas dan bertambah parah, tetapi belum juga diperbaiki," kata salah seorang warga Telagasari, Maman, di Karawang, Kamis.
Titik lokasi amblasnya jembatan itu berada di pinggir dan ujung jembatan. Kondisi itu dinilai membahayakan pengguna jalan. Sebab jembatan tersebut merupakan "jalur sibuk" atau jalur yang dilintasi pengendara.
Ia mengatakan, jika amblasnya jembatan itu tidak segera diperbaiki, selain berbahaya bagi pengguna jalan, juga akan mengakibatkan kondisi jembatan amblas semakin parah.
"Mungkin karena tanah di sekitar jembatan antarkecamatan itu longsor. Jadi jembatannya ikut longsor," kata dia.
Ia menyatakan, sambil menunggu perbaikan jembatan yang amblas, warga setempat berinisiatif memberikan tanda dengan batang pohon untuk menutupi jembatan yang amblas.
Itu dilakukan untuk memberi tahu pengguna jalan kalau titik jembatan tersebut dilarang dilintasi. Apalagi saat malam hari, pemasangan tanda tidak boleh dilintasi itu dibutuhkan karena kondisi jembatan gelap saat malam hari.
Warga lainnya, Nugraha berharap agar pemerintah daerah segera memperbaiki jembatan yang amblas. Sebab jembatan itu menjadi jalan penghubung antarkecamatan yang sering dilewati masyarakat dalam menjalan aktivitasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016