Dalam rangka mengurangi penggunaan batu bara sebagai bahan bakar utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement) Kompleks Pabrik Cirebon berusaha meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif, salah satunya dengan mencoba memanfaatkan sampah perkotaan menjadi bahan bakar.
Dalam kunjungannya ke Tempat Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kopi Luhur, Assistant General Manager Indocement Kompleks Pabrik Cirebon, Otto Ahadijat menyampaikan bahwa terdapat beberapa jenis sampah perkotaan/rumah tangga seperti plastik resek, kertas bekas, karet, dan ban bekas yang memiliki nilai kalor tinggi sehingga bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif.
Selain itu, sampah perkotaan Kota Cirebon yang berasal dari sekolah-sekolah, pusat perbelajaan dan perkantoran menjadi prioritas karena selain sampahnya relatif lebih bersih, kadar airnya juga rendah sehingga akan mudah dalam proses pembakaran, tambah Alfian.
Foto bersama Assistant General Manager Indocement Kompleks Pabrik Cirebon, Otto Ahadijat bersama staff di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement) Kompleks Pabrik Cirebon. (Antara/Indocement).
Indocement Kompleks Pabrik Cirebon saat ini sudah menggunakan beragam bahan bakar alternatif seperti sekam padi, serbuk gergaji, ban bekas, kulit kopi, limbah bahan sepatu, dan refuse derived fuel (RDF) serta biomas diperolah dari beberapa daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon, Ujianto Wahyu Utomo ATD menyambut baik gagasan Indocement yang akan memanfaatkan sampah perkotaan Kota Cirebon sebagai bahan bakar alternatif karena hal ini akan sangat membantu DLH dalam mengurangi timbulan sampah diperkotaan yang tiap hari bertambah sekitar 800M3.