Pemuda memiliki peran strategis dalam regenerasi pembangunan masyarakat negeri yang optimal. Sebagai bonus demografi, pemuda merupakan generasi penerus, pelaku pembangunan masa depan negeri. Kekuatan bangsa di masa mendatang, sudah tercermin dari pandangan dan gaya berpikir dari sumber daya pemuda di masa sekarang ini.

Sadar akan hal tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertania (BPPSDMP)  bersama anggota dewan DPR-RI mengadakan Bimbingan Teknis (bimtek) di Hotel Salak Bogor untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pemuda (31/05).

Kegiatan bimtek ini diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis BPPSDMP yakni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor melalui Unit Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (UPPM).

Kegiatan yang diselenggarakan selama 2 hari berturut-turut ini mengusung tema Penumbuhan dan Penguatan Petani Milenial dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk menjadikan peran generasi muda di sektor pertanian.

Baca juga: Cetak lulusan berakhlak, Polbangtan Bogor gelar giat rohani Dauroh Tarqiah

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), meyakini kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.

“Pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional. Regenerasi petani merupakan harga mati yang harus segera kita realisasikan bersama," tegas Mentan SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementan, Dedi Nursyamsi, menyatakan guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.

Dedi Nursyamsi memaparkan saat ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.

Baca juga: Tanggap hadapi serangan PMK, Polbangtan Kementan lakukan antisipasi

“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian kedepan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor. Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” ujar Dedi.

Turut hadir pada pembukaan Bimtek, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Detia Tri Yunandar. Dalam sambutannya, Detia mengatakan bahwa anak muda adalah penerus pertanian di Indonesia, tanpa anak muda maka siapa yang akan meneruskan pertanian karena pertanian tidak bisa di produksi oleh sistem atau mesin.

“Diperlukan usaha khusus pemberdayaan, terutama kepada pelaku usaha yang memiliki pendidikan yang masih rendah. Diantaranya melalui kegiatan peningkatan dan penguatan kompetensi pelaku usaha dalam bidang agribisnis pertanian”, ujar Detia.

Detia menambahkan, bahwa pembangunan pertanian dalam mendukung ketahanan pangan tidak hanya berada dalam satu lingkaran pelaku usaha atau para petani, tetapi juga komponen lain yang tak kalah penting, yaitu para penyuluh.

Baca juga: Keren! Mahasiswi Polbangtan Bogor sabet gelar Putri Kampus Persahabatan 2022

Pada kesempatan yang sama, Momon Rusmono, selaku Dosen Polbangtan Bogor menyampaikan bahwa perlu ada penerus di sektor pertanian untuk keberlangsungan pangan dari generasi muda ini. “Pemuda lah yang akan terjun dan mendorong pembangunan pertanian untuk kedepannya”, ujar Momon.

Momon menambahkan, agar para milenial muda pertanian dapat memanfaatkan momen ini dengan sebaik-baiknya. “Momen, itu adalah sebuah kesempatan yang tidak mungkin terjadi untuk kedua kalinya, manfaatkan dan lakukanlah suatu hal saat momen itu ada”, pungkas Momon.

Pewarta: Dika Hadinata/Polbangtan Bogor

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022