Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bali bersama organisasi internasional nirlaba Marine Stewardship Council (MSC) Indonesia bekerja sama dalam pelatihan perikanan berkelanjutan di daerah itu.

"Dengan melihat laut sebagai hal yang suci, maka kita akan dengan sepenuh hati bekerja bersama mewujudkan perikanan berkelanjutan di perairan Bali," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Ir I Made Sudarsana, M.Si melalui taklimat media yang diterima dari MSC Indonesia, di Bogor, Kamis.

"Sebagai salah satu pusat industri olahan hasil tangkapan laut, Bali memiliki sumber daya alam dan manusia yang akan memberikan dampak strategis dalam upaya menuju keberlanjutan perikanan," tambahnya.

Dalam rangka pengembangan kapasitas, DKP Bali bersama mitra berkolaborasi mengadakan pelatihan standar perikanan bertema "Pelatihan Pengembangan Kapasitas MSC Tingkat 1 dan Rantai Pengawasan MSC" pada 18-19 Mei 2022.

Baca juga: Survei: 70 persen responden percaya MSC bisa hentikan penangkapan berlebih

Diselenggarakan oleh DKP Bali dan didukung oleh PT Sahabat Laut Lestari, perusahaan konsultansi teknologi ketertelusuran produk perikanan dan perbaikan perikanan di Indonesia, MSC berperan sebagai pemateri dari pelatihan ini.

Narasumber dari MSC Indonesia adalah Direktur Program Hirmen Sofyanto dan Commercial Communication Officer, Usmawati Anggita Sakti.

Pelatihan secara luring ini merupakan kegiatan kedua terkait pengembangan kapasitas bagi pemangku kepentingan dalam program perbaikan perikanan di Bali yang sebelumnya dilakukan secara daring pada tahun 2021.

Pelatihan diikuti oleh staf Bidang Perikanan Tangkap DKP Bali, PT Sahabat Laut Lestari, dan Yayasan Masyarakat dan Perikanan Indonesia (MDPI).

Baca juga: Pemangku Kepentingan MSC: Penurunan stok ikan adalah ancaman terbesar lautan

Direktur PT Sahabat Laut Lestari Eko Sulistyo menyatakan pemahaman yang kuat terkait program perbaikan perikanan dan juga standar sertifikasi sangat dibutuhkan dan sangat relevan dengan wilayah kerja pihaknya, yang memberikan solusi terkait ketertelusuran produk perikanan dan perbaikan perikanan yang dekat sekali dengan standar sertifikasi ekolabel.

Sedangkan Hirmen Sofyanto menambahkan MSC melalui perjanjian kerja sama di bawah nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memiliki Rencana Kerja Tahunan untuk mempercepat perbaikan perikanan di area perairan Bali.

Selain meningkatkan pemahaman, pelatihan itu juga akan dilanjutkan ke tingkat 2 bagi beberapa pihak salah satunya perwakilan dari PT Sahabat Laut Lestari pada Juni 2022 ini.

MSC adalah organisasi nirlaba internasional yang menetapkan standar berbasis sains yang diakui secara global untuk penangkapan ikan berkelanjutan dan rantai pasokan makanan laut.

Baca juga: Hibah MSC fokus perbaikan-perlindungan spesies laut terancam punah

Program sertifikasi dan ekolabel MSC mengakui dan menghargai praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan serta membantu membangun pasar makanan laut yang lebih berkelanjutan.

Ini adalah satu-satunya program sertifikasi dan ekolabel perikanan tangkap alam yang memenuhi persyaratan praktik terbaik yang ditetapkan oleh United Nations Food and Agriculture Organization(UNFAO) dan ISEAL, asosiasi keanggotaan global untuk standar keberlanjutan.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022