Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menggandeng lintas sektor dalam melakukan konservasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil di Kabupaten Berau, untuk pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan guna mendorong pertumbuhan ekonomi biru.
"Di Kabupaten Berau ada wilayah pesisir dan laut yang strategis pengembangan ekonomi biru, yaitu Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kepulauan Derawan dan Perairan Sekitarnya (KKP3K-KDPS)," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim Irhan Hukmaidy di Samarinda, Senin.
Sedangkan lintas sektor yang dilibatkan dalam konservasi kawasan pesisir ini merupakan dinas dan lembaga di tingkat provinsi dan kabupaten, seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan.
Selain itu, Dewan Daerah Perubahan Iklim, Dinas Pariwisata, Bappeda, serta perguruan tinggi dan kelompok masyarakat, termasuk pengelola mangrove tingkat desa. Bahkan, dari Kementerian Kelautan dan Perikanan juga ikut terlibat.
Hingga kini, lanjutnya, pihaknya menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk memperkuat kesiapan daerah, termasuk pengembangan sistem data ekosistem pesisir, integrasi dengan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K), serta koordinasi lintas sektor untuk memastikan keselarasan dengan kebijakan nasional.
Keterlibatan mereka, bahkan sampai pelatihan yang digelar oleh Pemprov Kaltim dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) pada pekan lalu di Samarinda, yakni Pelatihan Teknis Kredit Karbon Biru, untuk memperkuat kesiapan teknis dan kelembagaan daerah dalam mengelola ekosistem pesisir secara berkelanjutan.
Baca juga: Potensi keunggulan karbon biru Indonesia
Baca juga: Akademisi sebut komoditas rumput laut bisa jadi penggerak utama ekonomi biru
