Sukabumi (Antara Megapolitan) - Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat berencana membangun Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran untuk menciptakan generasi yang mampu menjadi Tahfidz Quran.
"Saya sengaja berinisiatif membangun Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran dengan tujuan agar generasi penerus bangsa ini bisa memahami makna dan isi dari kitab suci umat Islam tersebut dan terpenting bisa menciptakan tahfidz-tahfidz Quran," kata inisiator pembangunan STI Al-Quran, Ade Dasep Zainal Abidin yang juga anggota DPRD Kabupaten Sukabumi kepada Antara di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, untuk saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan lembaga terkait dan mencari lokasi yang tepat agar terjangkau semua kalangan.
Ide dibangunnya sekolah tinggi tersebut adalah ingin umat muslim bisa memahami secara secara utuh makna isi dari kitab suci yang merupakan mukzizat tersebut.
Selain itu, dengan adanya sekolah tinggi itu siapa saja bisa membedah makna dari Quran, sehingga jangan sampai pemahamannya tidak utuh sehingga salah dimengerti makna utamanya.
Lanjut dia, dengan mempelajari makna kitab suci ini, diharapkan bisa mencegah penyalahgunaan ayat, seperti makna jihad yang disalah artikan oleh sekelompok organisasi radikal.
Maka dari itu, sudah seharusnya Al-Quran menjadi pegangan utuh umat islam dan mempelajarinya jangan setengah-setengah, karena jika dipelajari secara utuh maka dunia akan mudah ditaklukan tanpa merugikan siapapun.
"Seluruh ilmu dunia dan akhirat ada dalam kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhamad SAW," tambahnya.
Ade mengatakan dengan adanya sekolah tinggi ini, ia yakin bisa menciptakan generasi dan pemimpin bangsa yang mempunyai akhlak baik yang jauh dari sifat negatif seperti korupsi, kolusi dan nepotisme serta sifat radikal lainnya.
Bahkan, jika sekolah tinggi ini terwujud untuk biayanya pun akan disesuaikan dengan kemampuan mahasiswanya dan memberikan beasiswa secara penuh kepada mahasiswa yang tidak mampu.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi yang berasal dari Fraksi Partai Gerindra dan juga Pendiri Baldatun Center ini, sudah mulai menjalankan kegiatan sosial terkait Al-Quran yakni mewakafkan 17 Al-Quran setiap Jumat.
"Sebelum terbangunnya sekolah tinggi, saya berinisiatif mewakafkan Al-Quran setiap Jumat ke masjid-masjid agar semakin banyak warga yang mencintai Al-Quran sekaligus bisa memahaminya secara utuh," kata Ade.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Saya sengaja berinisiatif membangun Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran dengan tujuan agar generasi penerus bangsa ini bisa memahami makna dan isi dari kitab suci umat Islam tersebut dan terpenting bisa menciptakan tahfidz-tahfidz Quran," kata inisiator pembangunan STI Al-Quran, Ade Dasep Zainal Abidin yang juga anggota DPRD Kabupaten Sukabumi kepada Antara di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, untuk saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan lembaga terkait dan mencari lokasi yang tepat agar terjangkau semua kalangan.
Ide dibangunnya sekolah tinggi tersebut adalah ingin umat muslim bisa memahami secara secara utuh makna isi dari kitab suci yang merupakan mukzizat tersebut.
Selain itu, dengan adanya sekolah tinggi itu siapa saja bisa membedah makna dari Quran, sehingga jangan sampai pemahamannya tidak utuh sehingga salah dimengerti makna utamanya.
Lanjut dia, dengan mempelajari makna kitab suci ini, diharapkan bisa mencegah penyalahgunaan ayat, seperti makna jihad yang disalah artikan oleh sekelompok organisasi radikal.
Maka dari itu, sudah seharusnya Al-Quran menjadi pegangan utuh umat islam dan mempelajarinya jangan setengah-setengah, karena jika dipelajari secara utuh maka dunia akan mudah ditaklukan tanpa merugikan siapapun.
"Seluruh ilmu dunia dan akhirat ada dalam kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhamad SAW," tambahnya.
Ade mengatakan dengan adanya sekolah tinggi ini, ia yakin bisa menciptakan generasi dan pemimpin bangsa yang mempunyai akhlak baik yang jauh dari sifat negatif seperti korupsi, kolusi dan nepotisme serta sifat radikal lainnya.
Bahkan, jika sekolah tinggi ini terwujud untuk biayanya pun akan disesuaikan dengan kemampuan mahasiswanya dan memberikan beasiswa secara penuh kepada mahasiswa yang tidak mampu.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi yang berasal dari Fraksi Partai Gerindra dan juga Pendiri Baldatun Center ini, sudah mulai menjalankan kegiatan sosial terkait Al-Quran yakni mewakafkan 17 Al-Quran setiap Jumat.
"Sebelum terbangunnya sekolah tinggi, saya berinisiatif mewakafkan Al-Quran setiap Jumat ke masjid-masjid agar semakin banyak warga yang mencintai Al-Quran sekaligus bisa memahaminya secara utuh," kata Ade.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016