PT Sucofindo sebagai Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) menyatakan Indonesia mampu merealisasikan peningkatan industri halal nasional dan lembaga tersebut siap mendukung upaya mewujudkannya.
"Tahun 2020 dan tahun 2021 belanja konsumen di Indonesia sempat menurun karena pandemi, tapi kami optimis, melalui perannya sebagai LPH, dapat mendukung peningkatan Industri Halal. Walaupun saat ini masih didominasi untuk produk makanan,” ujar Kepala SubDirektorat Komersial 2 PT Sucofindo Andre Esfandiari dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Sebagai upaya peningkatan skala industri halal Nasional, lanjutnya, BUMN surveyor tersebut mendukung kewajiban bersertifikat halal tahap kedua yang dimulai pada 17 Oktober 2021 sesuai dengan PP No. 39 tahun 2021 tentang Penyelenggaran Bidang Jaminan Produk Halal.
Tahap kedua, tambahnya, adalah sertifikasi untuk obat tradisional, produk kimiawi, obat bebas, kosmetik, obat keras non psikotropika, dan barang gunaan.
PT Sucofindo sebelumnya telah ditetapkan dan ditugaskan sebagai Lembaga Pemeriksa Halal (LPH). Keputusan ini berdasarkan Surat Keputusan Nomor 117 Tahun 2020 yang diserahkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) pada tanggal 10 November 2020.
Layanan Halal Sucofindo tersebar di 28 Kantor cabang, dan 38 Unit layanan, serta dilengkapi fasilitas laboratorium pengujian halal yang terakreditasi.
Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno, mengatakan bahwa Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) PT Sucofindo merupakan elemen penting dalam pelaksanaan sertifikasi halal dan implementasi produk halal.
Dikatakannya, Indonesia saat ini menjadi pasar konsumen halal terbesar dunia, yaitu dengan nilai konsumsi halal 184 miliar dolar AS, sedangkan nilai ekspor produk halal Indonesia 6 miliar dollar AS. Hal ini menjadi tantangan dan peluang bersama.
"Oleh karena itu, peran LPH Sucofindo merupakan elemen penting dalam pelaksanaan sertifikasi halal dan implementasi produk halal, sesuai dengan tujuan bersama dalam peningkatan skala industri halal,” ujar Sandiaga dalam acara Webinar Friday’s Halal Talk yang diselenggarakan oleh PT Sucofindo, Jumat (20/5) lalu.
Selanjutnya, Sandiaga Uno berharap PT Sucofindo dapat memberikan dan menghadirkan solusi untuk meningkatkan produktivitas industri halal Nasional, khususnya dalam menghasilkan produk halal dalam negeri yang unggul dan bernilai tambah dan siap ekspor.
Baca juga: Ketua MPR: Indonesia harus bisa jadi pemain utama industri halal dunia
Baca juga: Wapres Ma'ruf berpesan khatib mendorong peningkatan industri halal
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Tahun 2020 dan tahun 2021 belanja konsumen di Indonesia sempat menurun karena pandemi, tapi kami optimis, melalui perannya sebagai LPH, dapat mendukung peningkatan Industri Halal. Walaupun saat ini masih didominasi untuk produk makanan,” ujar Kepala SubDirektorat Komersial 2 PT Sucofindo Andre Esfandiari dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Sebagai upaya peningkatan skala industri halal Nasional, lanjutnya, BUMN surveyor tersebut mendukung kewajiban bersertifikat halal tahap kedua yang dimulai pada 17 Oktober 2021 sesuai dengan PP No. 39 tahun 2021 tentang Penyelenggaran Bidang Jaminan Produk Halal.
Tahap kedua, tambahnya, adalah sertifikasi untuk obat tradisional, produk kimiawi, obat bebas, kosmetik, obat keras non psikotropika, dan barang gunaan.
PT Sucofindo sebelumnya telah ditetapkan dan ditugaskan sebagai Lembaga Pemeriksa Halal (LPH). Keputusan ini berdasarkan Surat Keputusan Nomor 117 Tahun 2020 yang diserahkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) pada tanggal 10 November 2020.
Layanan Halal Sucofindo tersebar di 28 Kantor cabang, dan 38 Unit layanan, serta dilengkapi fasilitas laboratorium pengujian halal yang terakreditasi.
Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno, mengatakan bahwa Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) PT Sucofindo merupakan elemen penting dalam pelaksanaan sertifikasi halal dan implementasi produk halal.
Dikatakannya, Indonesia saat ini menjadi pasar konsumen halal terbesar dunia, yaitu dengan nilai konsumsi halal 184 miliar dolar AS, sedangkan nilai ekspor produk halal Indonesia 6 miliar dollar AS. Hal ini menjadi tantangan dan peluang bersama.
"Oleh karena itu, peran LPH Sucofindo merupakan elemen penting dalam pelaksanaan sertifikasi halal dan implementasi produk halal, sesuai dengan tujuan bersama dalam peningkatan skala industri halal,” ujar Sandiaga dalam acara Webinar Friday’s Halal Talk yang diselenggarakan oleh PT Sucofindo, Jumat (20/5) lalu.
Selanjutnya, Sandiaga Uno berharap PT Sucofindo dapat memberikan dan menghadirkan solusi untuk meningkatkan produktivitas industri halal Nasional, khususnya dalam menghasilkan produk halal dalam negeri yang unggul dan bernilai tambah dan siap ekspor.
Baca juga: Ketua MPR: Indonesia harus bisa jadi pemain utama industri halal dunia
Baca juga: Wapres Ma'ruf berpesan khatib mendorong peningkatan industri halal
Editor : Riza Harahap
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022