Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyatakan siap mencetak sumber daya manusia (SDM) profesional sebagai upaya mengatasi persoalan pengangguran serta minimnya penyerapan tenaga kerja lokal di daerah itu.
"Ini sejalan dengan program kerja prioritas Pak Pj (Penjabat Bupati Bekasi) Dani Ramdan yakni menekan angka pengangguran hingga tercapai upaya mengentaskan kemiskinan," kata Kepala Disnaker Kabupaten Bekasi Suhup di Cikarang, Rabu.
Dia mengatakan dalam mencetak SDM profesional, pihaknya telah menyiapkan sarana pendukung yakni balai latihan kerja dengan beragam fasilitas penunjang agar calon tenaga kerja lokal memiliki kemampuan yang teruji.
"Balai latihan kerja yang kami miliki sudah sangat layak untuk mencetak calon tenaga-tenaga yang mempunyai skill khusus dan selanjutnya dinyatakan siap terjun ke dunia kerja," katanya.
Baca juga: Disnaker Bekasi minta perusahaan bayarkan THR 2022 sesuai ketentuan
Pihaknya berkomitmen untuk terus berupaya memaksimalkan program pelatihan kerja termasuk melibatkan lebih banyak lagi instansi pendidikan sebab dengan memperbanyak intensitas pelatihan akan mampu mendukung terciptanya tenaga kerja profesional.
Tidak cukup sampai pada program pelatihan saja, Disnaker Kabupaten Bekasi juga menggandeng sejumlah pengelola kawasan industri untuk bekerja sama dalam menyerap calon tenaga kerja usai mendapatkan pelatihan.
Kerja sama itu direalisasikan melalui program pemagangan kerja yang dinilai menjadi salah satu peluang terbukanya lapangan pekerjaan khususnya bagi lulusan program pelatihan di balai latihan kerja.
"Respon dunia industri sangat positif, banyak perusahaan mendukung program yang sudah berjalan ini, saat ini semakin banyak perusahaan penerima program pemagangan. Tujuan akhirnya adalah agar perusahaan tersebut bisa menerima tenaga kerja lokal hasil magang," katanya.
Baca juga: Disnaker Bekasi: Unjuk rasa terkait UMK wajar asal tidak langgar ketentuan
Suhup mengakui ratusan ribu warga Kabupaten Bekasi masih tercatat belum memiliki pekerjaan padahal ada sekitar 7.339 perusahaan yang beroperasi di wilayahnya. Banyaknya perusahaan itu ternyata tidak menjamin terselesaikannya masalah pengangguran.
"Hingga akhir tahun lalu tercatat tingkat pengangguran di wilayah kita berkisar di angka 11,9 persen dari total angkatan kerja atau sekitar 220.000 orang lebih. Pandemi COVID-19 juga ikut mempengaruhi jumlah pengangguran," ucapnya.
Sementara itu Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan persoalan sumber daya manusia, tenaga kerja lokal, serta pengangguran menjadi satu dari empat program kerja prioritasnya sejak dilantik pada Senin (23/5/2022) lalu.
Baca juga: Ada 220.000 warga Kabupaten Bekasi menganggur
"Muncul gagasan kami untuk membentuk satgas pengangguran dengan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan lintas sektoral terkait. Nanti kami diskusikan lagi istilahnya, bentuknya seperti Satgas COVID-19, rapat intens berbagai sektoral. Kami eksekusi bersama agar dari waktu ke waktu pengangguran bisa kita tuntaskan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022