Terima kasih Kantor Berita Antara yang memberikan banyak pengalaman ke saya.

Hari ini 21 Mei, 24 tahun lalu, Presiden Soeharto mengundurkan diri sebagai Presiden RI setelah 32 tahun berkuasa.

Saat itu, Mei 1998, saya baru saja pulang dari Inggris setelah mengikuti pendidikan jurnalistik lanjutan di Cardiff University, program "British Chevening".

Saya yang saat itu diminta untuk menjadi redaktur di Redaksi Kantor Berita Antara di Wisma Antara, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta risau dan ingin meliput langsung keriuhan demonstrasi yang dilakukan mahasiswa dari banyak Perguruan Tinggi se Indonesia yang penuh sesak memenuhi semua area di Gedung DPR/ MPR Senayan.

Akhirnya saya diperbolehkan juga untuk meliput. Tanpa pikir panjang, saya langsung naik ojek yang biasa mangkal di depan Wisma Antara itu untuk ke Gedung DPR/ MPR.

Wow, luar biasa suasananya. Ribuan mahasiswa dengan jaket almamaternya ada di sana. Semua satu suara. Mendesak Soeharto turun. Semua satu suara, dan inilah "people power".

Saya melihat langsung bagaimana para pemimpin negeri juga satu suara saat itu. Gus Dur, Amien Rais, Megawati, Sri Sultan Hamengkubuwobo XI, dan lainnya, bersama-sama mahasiswa.

Dari pintu gerbang bagian belakang, tidak henti-hentinya mobil yang datang membawa makanan dan minuman untuk para mahasiswa.

Sampai akhirnya Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya.

Sebuah sejarah yang saya melihatnya langsung. Salah satu pengalaman jurnalistik yang mengesankan bagi saya selain menjadi Koresponden di Timor - Timur setelah referendum, Koresponden untuk Istana Presiden dan Koresponden untuk New York City.

Pewarta: Ramdani Sirait

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022