Karawang (Antara Megapolitan) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyatakan jumlah pengangguran masih cukup tinggi hingga mencapai 114 ribu orang, meski Karawang terkenal sebagai daerah industri.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat Suroto, di Karawang, Selasa, mengatakan, cukup tingginya jumlah pengangguran itu bisa dilihat dari angka pengangguran per tahun.

"Setiap tahun angka pengangguran di Karawang mencapai sekitar 15 ribu orang," katanya, disela kegiatan pelatihan berbasis kompetensi terhadap para pencari kerja di Karawang.

Ia mengatakan, masalah pengangguran terjadi karena beberapa hal. Di antaranya karena ketersediaan kerja tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja, seperti pada tahun lalu terdapat 13 ribu lowongan kerja. Sedangkan yang mencari kerja mencapai 25 ribu orang.

Suroto mengatakan pihaknya akan berusaha mengatasi masalah pengangguran itu. Di antaranya dengan mengoptimalkan peran Balai Latihan Kerja Disnakertrans Karawang.

Balai Latihan Kerja Disnakertrans itu bisa membuka program pelatihan berbasis kompetensi kepada para pencari kerja. Tujuannya, agar mereka mampu bersaing dan bisa memenuhi kriteria perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.

"Dengan adanya program pelatihan berbasis kompetensi, paling tidak bisa mengurangi jumlah pengangguran di Karawang. Kami memastikan lulusan Balai Latihan Kerja akan mampu bersaing dan mahir di bidangnya masing-masing," kata dia.

Sementara itu, jumlah pekerja di Karawang saat ini mencapai 316 ribu orang. Para pekerja itu berasal dari 1.568 perusahaan yang ada di sekitar Karawang.

"Dari total pekerja yang mencapai 316 ribu orang itu, 40 persen di antaranya warga lokal Karawang dan 60 persen lainnya merupakan warga dari luar Karawang," kata dia.

Persentase tenaga kerja lokal dan luar Karawang itu tidak sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2011 tentang Ketenagakerjaan.

Dalam ketentuan tersebut, setiap perusahaan wajib mempekerjakan warga Karawang sebanyak 60 persen dari jumlah pekerja yang ada.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016