Bandung (Antara Megapolitan) - Wakil Presiden Jusuf Kalla memerintahkan PT Pindad (Persero) untuk meremajakan kembali peralatan tempur yang dimiliki oleh TNI.

Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim di tengah kunjungan Wapres Kalla ke perusahaan tersebut pada Rabu.

"Jadi kami tadi diperintahkan oleh Wapres untuk melakukan retrofit terhadap tank-tank yang saat ini dimiliki oleh TNI.  Kalau untuk medium tank, kami sudah jalan," kata Silmy di Bandung.

Dia menjelaskan sejak 2015 PT Pindad sudah memiliki program peremajaan bersama negara sahabat dalam membangun kembali medium tank yang dimiliki Pemerintah.

"Mengenai medium tank, programnya dengan Turki sudah dimulai sejak 2015 dan 'prototype'-nya akan jadi 2017.  Itu menggunakan meriam kaliber 105 mm, jadi kita sesuaikan fungsinya dengan tank modern," jelasnya.

Wapres Kalla beserta Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Menteri Perindustrian Saleh Husin mengunjungi pabrik pembuatan alutsista PT Pindad dan pabrik pembuatan pesawat PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Jawa Barat, Rabu.

Dalam kunjungan tersebut, Wapres menyetujui kontrak pembelian sejumlah alat persenjataan untuk kelengkapan alutsista.

"Saya bersama Menteri Pertahanan dan Menteri Perindustrian hadir di sini untuk mengevaluasi kembali industri pertahanan kita.  Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan pertahanan dalam negeri supaya industri persenjataan meningkat kemandiriannya," kata Wapres.

Selain itu, Pemerintah juga memesan 50 unit panser Badak buatan PT Pindad untuk melengkapi alat utama sistem persenjataan Pemerintah, kata Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kunjungan kerjanya di PT Pindad Bandung, Rabu.

"Disamping melihat kemajuan (panser) Anoa, kita juga melihat perkembangan dan percobaan (panser) Badak.  Dengan persetujuan Menteri Pertahanan (Ryamizard Ryacudu), kami pesan 50 unit kalau sudah lulus uji," kata Wapres di Bandung.

Kesepakatan harga pembelian puluhan unit panser Badak tersebut masih dalam tahap negosiasi antara Pemerintah dan PT Pindad.

"Harganya sedang negosiasi dulu, sementara jumlahnya sudah disetujui 50 unit untuk tahap pertama.  Berikutnya adalah meng-upgrade semua senjata yang masih bagus," ujar Wapres.
(Ant).
 
    

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016