Jakarta (Antara Megapolitan) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) balik bertanya kepada wartawan yang menanyakan kepadanya soal rencana perombakan kabinetnya atau reshuffle yang santer diisukan segera dilakukan dalam waktu dekat.

"Kapan? Kenapa harus bulan satu? Saya tanya kenapa harus bulan satu?", kata Jokowi kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Jumat, setelah acara Presiden makan bersama wartawan.

Wartawan yang ditanya pun menjawab beragam dan tetap mencecarnya dengan pertanyaan soal reshuffle kepada Presiden.

Jokowi tetap tidak mau memberikan komentar lebih lanjut terkait rencana reshuffle.

Ia mengatakan, reshuffle bisa saja dilakukan pada bulan satu, bulan dua, atau bulan-bulan berikutnya tergantung situasi.

"Belum. Maksudnya belum mau berkomentar tentang itu," katanya.

Sebelumnya Sekretaris Kabinet Pramono Anung menegaskan bahwa reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden.

Pramono juga menanggapi soal berbagai rumor yang beredar terkait reshuffle termasuk tentang susunan menteri yang akan direshuffle, pelaksanaan reshuffle yang sebelum 15 Januari 2016, tentang kemungkinan kader Golkar masuk dalam pemerintahan, hingga upaya untuk mengetahui pengedar rumor tersebut.

"Kalau siapa yang menyebarkan rumor itu enggak penting. Istana tidak tergantung pada rumor. Istana yang memutuskan. Maka ya rumor-rumor itu yang membuat ya orang yang kepingin jadi menteri tapi biasanya yang begitu enggak pernah kesampaian. Dijaminlah," kata Pramono. (Ant).

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016