Bekasi (Antara Megapolitan) - Sebanyak empat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mulai mengaplikasikan program `smart city` yang berbasis pelayanan melalui teknologi informasi.
"Program smart city Kota Bekasi saat ini mulai berjalan meskipun masih bertahap. Hingga saat ini setidaknya sudah ada empat SKPD yang mulai memanfaatkan program ini," kata Sekretaris Program Smart City Pemkot Bekasi, Erwin Guwinda, di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, keempat SKPD tersebut di antaranya Dinas Perhubungan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Kesehatan serta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Dinas Kebersihan.
Penerapan sistem smart pada Dinas Perhubungan dilakukan dengan pemanfaatan kamera pemantau (CCTV) di sejumlah ruas jalan yang terkoneksi dengan ruang kontrol untuk dapat memberikan gambaran kondisi lalu lintas secara `real time`.
Selain itu, Dishub juga telah mengimplementasikan parkir meter bersama pihak ketiga untuk penataan parkir pinggir jalan melalui sistem elektronik yang terkoneksi ke sejumlah fasilitas lainnya.
"Mesin parkie meter ini juga dapat digunakan sebagai alat pembayaran listrik, pulsa, tagihan PDAM, telepon, dan lainnya," katanya.
Untuk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sistem tersebut menggunakan data elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) untuk mempermudah Pemerintah Kota Bekasi mendapatkan akses keberadaan posisi tinggal serta berbagai informasi lainnya yang di butuhkan.
"Data kependudukan sangat berfungsi jika terkelola dengan baik, misalnya warga A akan berinvestasi di Kota Bekasi, maka dengan adanya data kependudukan yang dapat kita akses di salah satu program smart city dapat dengan mudah mengetahui siapa warga tersebut," katanya.
Manajemen RSUD Kota Bekasi juga sudah mulai terhubung dengan program smart city melalui penyampaian informasi yang dapat di akses warga mengenai ketersediaan ruang rawat jalan, rawat inap dan layanan yang ada di RSUD.
"Dengan dukungan data dari dinas Kesehatan masyarakat juga dapat mengakses hal yang sama di Rumah Sakit swasta yang ada, terlebih sudah di siapkan call center," katanya.
Dikatakan Erwin, pengembangan smart City di Dinas Kebersihan dilakukan melalui pemasangan Global Positioning System (GPS) pada 184 truk sampahnya.
"Dengan begitu, pemerintah maupun masyarakat dapat dengan mudah memantau laju truk sampah dan aktivitasnya," katanya.
Seluruh sistem tersebut nantinya akan terkoneksi ke satu ruangan yakni ruang monitor Operation Center.
"Saat ini sedang dibangun ruang monitor Operation Centre," katanya.
(Adv).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Program smart city Kota Bekasi saat ini mulai berjalan meskipun masih bertahap. Hingga saat ini setidaknya sudah ada empat SKPD yang mulai memanfaatkan program ini," kata Sekretaris Program Smart City Pemkot Bekasi, Erwin Guwinda, di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, keempat SKPD tersebut di antaranya Dinas Perhubungan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Kesehatan serta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Dinas Kebersihan.
Penerapan sistem smart pada Dinas Perhubungan dilakukan dengan pemanfaatan kamera pemantau (CCTV) di sejumlah ruas jalan yang terkoneksi dengan ruang kontrol untuk dapat memberikan gambaran kondisi lalu lintas secara `real time`.
Selain itu, Dishub juga telah mengimplementasikan parkir meter bersama pihak ketiga untuk penataan parkir pinggir jalan melalui sistem elektronik yang terkoneksi ke sejumlah fasilitas lainnya.
"Mesin parkie meter ini juga dapat digunakan sebagai alat pembayaran listrik, pulsa, tagihan PDAM, telepon, dan lainnya," katanya.
Untuk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sistem tersebut menggunakan data elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) untuk mempermudah Pemerintah Kota Bekasi mendapatkan akses keberadaan posisi tinggal serta berbagai informasi lainnya yang di butuhkan.
"Data kependudukan sangat berfungsi jika terkelola dengan baik, misalnya warga A akan berinvestasi di Kota Bekasi, maka dengan adanya data kependudukan yang dapat kita akses di salah satu program smart city dapat dengan mudah mengetahui siapa warga tersebut," katanya.
Manajemen RSUD Kota Bekasi juga sudah mulai terhubung dengan program smart city melalui penyampaian informasi yang dapat di akses warga mengenai ketersediaan ruang rawat jalan, rawat inap dan layanan yang ada di RSUD.
"Dengan dukungan data dari dinas Kesehatan masyarakat juga dapat mengakses hal yang sama di Rumah Sakit swasta yang ada, terlebih sudah di siapkan call center," katanya.
Dikatakan Erwin, pengembangan smart City di Dinas Kebersihan dilakukan melalui pemasangan Global Positioning System (GPS) pada 184 truk sampahnya.
"Dengan begitu, pemerintah maupun masyarakat dapat dengan mudah memantau laju truk sampah dan aktivitasnya," katanya.
Seluruh sistem tersebut nantinya akan terkoneksi ke satu ruangan yakni ruang monitor Operation Center.
"Saat ini sedang dibangun ruang monitor Operation Centre," katanya.
(Adv).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016