Sukabumi (Antara Megapolitan) - Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan (DP2KP) Kota Sukabumi melibatkan para penyuluh pertanian untuk mengantisipasi terjadinya alih fungsi lahan pertanian.

"Lahan pertanian di Kota Sukabumi sudah semakin sempit, maka dari itu kami berupaya agar sisanya tidak ada lagi yang beralih fungsi," kata Sekretaris DP2KP Kota Sukabumi, Ate Rahmat di Sukabumi, Selasa.

Menurutnya, berdasarkan data lahan pertanian saat ini hanya sekitar 1.583 hektar, semakin turunnya luasan lahan itu akibat banyaknya alih fungsi lahan pesawahan menjadi pemukiman warga masyarakat atau bangunan perkantoran. Maka dari itu, upaya yang dilakukan untuk menjaga lahan pertanian ini salah satunya dengan cara merekrut sejumlah kader penyuluh pertanian dari kalangan petani.

Adapun tugas dan fungsi para kader penyuluh pertanian tersebut seperti menjadi corong dan kepanjangan tangan DPPKP Kota Sukabumi, khususnya dalam menyampaikan kembali berbagai program serta kebijakan pemda setempat kepada para petani lainnya untuk mempertahankan lahan pertanian yang dimiliki para petani.

"Kami pun sudah sudah membekalinya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan wawasan, khususnya yang berkaitan dengan berbagai program serta kebijakan pemerintah terutama dalam mempertahankan lahan pesawahan termasuk dalam bidang pertanian agrikultural," tambahnya.

Ate mengatakan dengan berbagai upaya tersebut diharapkan dapat mempertahankan lahan pertanian yang tersisa saat ini, serta dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat khususnya para petani beserta seluruh anggota keluarganya. Di sisi lain, pada musim hujan akan lebih banyak petani yang menanam padi, karena pasokan air untuk lahan pertanian akan kembali normal bahkan melimpah.

"Dari luas lahan pertanian sekitar 1.583 hektar dalam satu tahun dilaksanakan tiga kali masa tanam yang rata-rata setiap satu hektarenya menghasilkan 6-7 ton gabah," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016