Bulan Ramadhan tahun ini, kita masih berada dalam kondisi pandemi COVID 19, meski mungkin keadaannya sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan dua tahun ke belakang.

Namun, tak dapat dipungkiri bahwa kondisi perekonomian sebagian masyarakat masih terdampak dan cukup memprihatinkan. Terlebih setelah harga-harga bahan pokok kian meroket, kelangkaan minyak goreng terjadi dimana-mana, tentu saja semakin memperburuk keadaan ekonomi masyarakat kita. 

Berangkat dari rasa keprihatinan inilah, komunitas Tahsin Al Ghazy melalui Al-Ghozy Muslimah Center (AMC) kembali hadir dengan program khas Ramadhan, yaitu berupa Program Bakti Sosial Ramadhan 1443 Hijriah yang diprioritaskan untuk membantu keluarga besar Tahsin Al-Ghozy (TAG) yang membutuhkan, dan para pengajar Al-Quran yang berada di sekitar Bogor.      

Baca juga: AMC bagikan ratusan daging kurban untuk guru baca Al Quran (video)

Program khas Ramadhan ini sudah memasuki tahun ketiga dalam pelaksanaannya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, dana yang terkumpul bersumber dari titipan para peserta pendidikan TAG  dan sebagian lainnya berasal dari para donatur di luar peserta. Hal ini menunjukkan bahwa di tengah kondisi seperti sekarang ini, ternyata rasa kepedulian terhadap sesama masih sangat tinggi di kalangan masyarakat.

Seperti yang disampaikan oleh ketua panitia Program Bakti Sosial, Vidya Iswara bahwa untuk tahun ini, Alhamdulillaah dana yang terkumpul mengalami peningkatan sekitar 44,6 persen dibandingkan tahun lalu. Totalnya sebesar Rp. 191.565.000,- dalam bentuk paket sembako sebanyak 735 paket seharga Rp 260.633,-/paket.

Program Bakti Sosial ini terselenggara atas kerjasama Tahsin Al-Ghozy bersama UMKM AMC dan 212 Mart, yang penyalurannya dilaksanakan selama dua hari berturut-turut dari tanggal 16 - 17 April 2022 di 212 Mart, Yasmin, Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Komunitas Tahsin Al Ghozy bagikan bantuan paket sembako guru baca Al Quran

Adapun untuk menghindari kerumunan masa pada saat pembagian paket sembako, panitia membuat jadwal per sesi dengan alokasi waktu yang berbeda. Pada setiap kupon yang dibagikan pada penerima bansos, telah dilengkapi dengan jam kedatangan dari 08.00 - 09.30 dan 10.00 - 11.30 sesuai dengan nomor urut kuponnya. 

Panitia juga menegaskan agar semua penerima bansos tetap menjaga prokes sesuai aturan yang berlaku. Sedangkan bagi penerima yang datang tidak tepat waktu, pengambilannya dialihkan ke jam 12.00 - 13.30, agar ketertiban tetap terjaga. Demikian ketua panitia melaporkan.

Sementara ketua Tahsin Al-Ghozy, Ririe Rizal berharap meski bantuan yang diberikan nilainya tidak besar, tapi semoga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh penerima bansos.  

"Harapannya, kegiatan ini akan terus berlanjut dan semakin berkembang, tidak hanya program baksos, tapi juga pada kegiatan lainnya yang bermanfaat untuk ummat, khususnya para Muslimah," sambungnya lagi. 

Baca juga: Tahsin Al Ghozy beri pelatihan teori tajwid untuk guru baca Alquran

Tahsin Al-Ghozy sebagai sebuah lembaga pendidikan Qur'an dengan tagline, Emak Zaman Now, Bisa Ngaji Itu Keren, terus berkembang dan memperluas jangkauan pengajarannya. Kesadaran masyarakat terutama emak-emak, untuk terus memperbaiki cara baca Qur'an yang sesuai dengan tuntunan Rasulullaah , semakin meningkat.

Inilah salah satu hikmah pandemi yang bisa menjadi peluang amal, jalan kebaikan dan semakin luasnya kebermanfaatan. TAG kini hadir dengan kelas-kelas online khusus untuk peserta di luar Bogor. Ternyata antusiasme para emak sangat besar, terbukti dengan selalu penuhnya peserta yang mendaftar, untuk ikut dalam program belajar memperbaiki bacaan Al-Qur'an khas ala TAG.

Khas yang dimaksud dalam hal ini adalah bahwa program pendidikan tahsin ini gratis bagi seluruh peserta yang mendaftar. Mungkin ada sebagian yang beranggapan bahwa belajar sesuatu yang bersifat gratis biasanya tidak ada keseriusan dalam pelaksanaan. Namun, berbeda dengan peserta TAG ini. Dengan bermodalkan kesabaran, keikhlasan dan kegigihan para pengajar TAG, ternyata berdampak besar pada semangat belajar yang dirasakan oleh seluruh peserta.

Baca juga: Komunitas Tahsin Al Ghozy ajak masyarakat perbaiki bacaan hingga hafal Al-Quran

Ketua Tahsin Al-Ghozy, Ririe Rizal juga kerap kali menegaskan bahwa Al-Qur'an itu harus menjadi sebaik-baik aktivitas, mengalokasikan waktu terbaik untuk berinteraksi dengan Al-Qur'an. Kesadaran ini juga yang menjadi alasan para peserta TAG tetap istiqomah dalam mengikuti program belajar ini.

Lantas, siapakah yang menjadi peserta Tahsin Al-Ghozy? Seluruh muslimah yang berada dalam rentang usia baligh (dewasa) hingga lansia. Dengan latar belakang profesi yang beragam. Ternyata usia dan sibuknya aktivitas tidak menyurutkan semangat para muslimah ini untuk terus belajar memperbaiki cara baca Qur'an mereka.  

Baca juga: Mahasiswa IPB Kreasikan Batang Singkong Jadi Souvenir

Sampai saat ini lebih dari 1000 peserta yang terdaftar sebagai peserta TAG yang berada di wilayah Bogor dan sekitarnya. Itu belum termasuk peserta online yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan luar negeri. 

Semua peserta dibagi perkelas berdasarkan hasil placement test diawal saat pendaftaran. Namun, ada  dua kelas istimewa yang diberikan nama khusus, yaitu    pertama untuk para lansia dengan nama Khadijah 60+. Kedua  untuk para Asisten Rumah Tangga (ART), kelasnya diberi nama Hasanah. Hal ini dilakukan semata hanya untuk memberikan kenyamanan kepada peserta.

Jadi tahapan belajar di lembaga Tahsin Al-Ghozy, dimulai dari yang belum bisa sama sekali, sampai yang sudah di taraf menghapal.  Dengan demikian, tidak pernah ada kata selesai untuk belajar dan mengajarkan Al-Qur'an.

Pewarta: Reni Haerani Supriadi

Editor : M Fikri Setiawan


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022