Muaraenim, Sumsel (Antara Megapolitan) - PT Bukit Asam dipenghujung tahun 2015 bukukan kenaikan produksi batu bara berkisar 118 persen dengan pencapaian sebesar 20,64 juta ton, atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya hanya 18,17 juta ton.
Sementara, secara global harga batu bara dunia melemah, namun berkat kinerja operasional PT Bukit Asam (PTBA) tahun 2015, kondisi ini berbalik mengalami peningkatan yang sangat signifikan dan sangat menggembirakan di tengah dunia dilanda krisis harga komoditas tersebut sehingga perusahaan itu tetap eksis, kata Direktur Utama PTBA, Milawarma di Muaraenim, Sabtu.
Sedangkan untuk penjualan batu bara domestik dan ekspor tahun 2014 sebesar 17,96 juta ton, meningkat menjadi 19,04 juta ton tahun 2015 atau terealisasi 106 persen.
Begitu juga dengan angkutan kereta api batu bara rangkaian panjang (babaranjang) pada tahun 2014 sebesar 14,85 juta ton, naik menjadi 15,72 juta ton tahun 2015 atau terealisasi 106 persen, katanya.
Sementara, target PTBA pada tahun 2016 akan menaikkan produksi batu bara menjadi 28,32 juta ton dari 20,71 juta ton, atau naik 137 persen.
Selanjutnya, untuk target penjualan batu bara tahun 2016 sebesar 29,17 juta ton dari 19,29 juta ton di tahun 2015, atau naik 151 persen.
Kemudian untuk angkutan kereta babaranjang naik menjadi 23,70 juta ton tahun 2016 dari 15,89 juta ton tahun 2015 atau naik 149 persen.
PTBA memprioritaskan batu bara kalori tinggi untuk ekspor didukung efisiensi dalam operasional penambangan dan berbagai aspek lainnya, ujar Milawarma.
Ia mengakui, untuk pencapaian target tersebut memang memerlukan kerja keras dan komitmen yang kuat dari semua lini, Unit Pertambangan Tanjungenim (UPT) dalam hal ini dituntut mampu menaikkan produksinya sebesar 34 persen atau menjadi 24,70 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya hanya 18,49 juta ton.
Pada triwulan pertama di tahun 2016, PTBA berencana memperluas usaha yang akan diakuisisi oleh PT BEI yakni Ignite Energy Resources Ltd (IER) dari Australia, sebuah perusahaan yang memiliki teknologi Coal Liquefaction (batu bara cair) dan Coal Up-Grading (peningkatan kualitas batu bara), katanya.
Sementara, hingga awal tahun 2016 ini, PTBA sudah memiliki 12 anak perusahaan dan 10 perusahaan yang bergerak di berbagai bidang, seperti bidang pertambangan batu bara, jasa penambangan batu bara, jasa penanganan dan transportasi batu bara, trading batu bara, pengusahaan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, perkebunan dan pengelolaan rumah sakit.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
Sementara, secara global harga batu bara dunia melemah, namun berkat kinerja operasional PT Bukit Asam (PTBA) tahun 2015, kondisi ini berbalik mengalami peningkatan yang sangat signifikan dan sangat menggembirakan di tengah dunia dilanda krisis harga komoditas tersebut sehingga perusahaan itu tetap eksis, kata Direktur Utama PTBA, Milawarma di Muaraenim, Sabtu.
Sedangkan untuk penjualan batu bara domestik dan ekspor tahun 2014 sebesar 17,96 juta ton, meningkat menjadi 19,04 juta ton tahun 2015 atau terealisasi 106 persen.
Begitu juga dengan angkutan kereta api batu bara rangkaian panjang (babaranjang) pada tahun 2014 sebesar 14,85 juta ton, naik menjadi 15,72 juta ton tahun 2015 atau terealisasi 106 persen, katanya.
Sementara, target PTBA pada tahun 2016 akan menaikkan produksi batu bara menjadi 28,32 juta ton dari 20,71 juta ton, atau naik 137 persen.
Selanjutnya, untuk target penjualan batu bara tahun 2016 sebesar 29,17 juta ton dari 19,29 juta ton di tahun 2015, atau naik 151 persen.
Kemudian untuk angkutan kereta babaranjang naik menjadi 23,70 juta ton tahun 2016 dari 15,89 juta ton tahun 2015 atau naik 149 persen.
PTBA memprioritaskan batu bara kalori tinggi untuk ekspor didukung efisiensi dalam operasional penambangan dan berbagai aspek lainnya, ujar Milawarma.
Ia mengakui, untuk pencapaian target tersebut memang memerlukan kerja keras dan komitmen yang kuat dari semua lini, Unit Pertambangan Tanjungenim (UPT) dalam hal ini dituntut mampu menaikkan produksinya sebesar 34 persen atau menjadi 24,70 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya hanya 18,49 juta ton.
Pada triwulan pertama di tahun 2016, PTBA berencana memperluas usaha yang akan diakuisisi oleh PT BEI yakni Ignite Energy Resources Ltd (IER) dari Australia, sebuah perusahaan yang memiliki teknologi Coal Liquefaction (batu bara cair) dan Coal Up-Grading (peningkatan kualitas batu bara), katanya.
Sementara, hingga awal tahun 2016 ini, PTBA sudah memiliki 12 anak perusahaan dan 10 perusahaan yang bergerak di berbagai bidang, seperti bidang pertambangan batu bara, jasa penambangan batu bara, jasa penanganan dan transportasi batu bara, trading batu bara, pengusahaan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, perkebunan dan pengelolaan rumah sakit.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016