Sampit, Kalteng (Antara Megapolitan) - Petani di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menagih janji pemerintah pusat yang akan memberikan bantuan bagi mereka yang tanamannya ludes akibat kebakaran lahan beberapa waktu lalu.
"Kami cuma mendengar katanya ada bantuan sebagai kompensasi bagi petani yang pertaniannya terbakar. Mungkin di daerah lain sudah, tapi di sini kami sama sekali belum ada mendengar," kata Kepala Desa Tinduk Kecamatan Baamang, Kasmudin di Sampit, Kamis.
Aspirasi yang disampaikan Kasmudin tidak hanya mewakili harapan petani di desanya, tetapi juga menggambarkan kondisi sebagian petani di Kotawaringin Timur (Kotim). Diperkirakan ada ribuan lahan pertanian terbakar saat kemarau panjang melanda daerah ini pertengahan 2015.
Seperti di Desa Tinduk, dari 700 hektare areal pertanian di desa itu, sebagian ludes terbakar. Dampaknya, setiap petani menderita kerugian belasan hingga puluhan juta rupiah akibat kebun karet, kelapa sawit, maupun buah-buahan hangus dilalap api.
Doni, petani setempat juga merugi puluhan juta rupiah. Dua hektare kelapa sawit miliknya hangus terbakar padahal sudah mulai berbuah. Upayanya dibantu petani lainnya untuk memadamkan api saat itu tidak membuahkan hasil karena kebakaran terjadi sporadis dan cepat meluas akibat lahan gambut sangat kering.
"Saya sudah membeli alkon (mesin pompa air) untuk memadamkan api tapi tidak sanggup karena apinya sangat besar. Sekarang kami berharap pemerintah membantu kami para petani. Misalnya membantu bibit atau pupuk," kata Doni.
Aspirasi itu juga disampaikan para petani saat berdialog dengan anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Hj Permana Sari yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Sampit pada Rabu (23/12) malam. Mereka berharap senator asal daerah pemilihan Kalimantan Tengah itu bisa memperjuangkan aspirasi petani.
"Makanya saya ingin mendengar langsung aspirasi petani. Aspirasi ini akan saya sampaikan dan akan saya cek di kementerian terkait program bantuan untuk korban kebakaran lahan," kata Permana Sari.
Permana sependapat bahwa pemerintah perlu membantu petani korban kebakaran lahan. Harapannya supaya petani bisa kembali bangkit dan mendapatkan penghasilan dari pertanian mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Kami cuma mendengar katanya ada bantuan sebagai kompensasi bagi petani yang pertaniannya terbakar. Mungkin di daerah lain sudah, tapi di sini kami sama sekali belum ada mendengar," kata Kepala Desa Tinduk Kecamatan Baamang, Kasmudin di Sampit, Kamis.
Aspirasi yang disampaikan Kasmudin tidak hanya mewakili harapan petani di desanya, tetapi juga menggambarkan kondisi sebagian petani di Kotawaringin Timur (Kotim). Diperkirakan ada ribuan lahan pertanian terbakar saat kemarau panjang melanda daerah ini pertengahan 2015.
Seperti di Desa Tinduk, dari 700 hektare areal pertanian di desa itu, sebagian ludes terbakar. Dampaknya, setiap petani menderita kerugian belasan hingga puluhan juta rupiah akibat kebun karet, kelapa sawit, maupun buah-buahan hangus dilalap api.
Doni, petani setempat juga merugi puluhan juta rupiah. Dua hektare kelapa sawit miliknya hangus terbakar padahal sudah mulai berbuah. Upayanya dibantu petani lainnya untuk memadamkan api saat itu tidak membuahkan hasil karena kebakaran terjadi sporadis dan cepat meluas akibat lahan gambut sangat kering.
"Saya sudah membeli alkon (mesin pompa air) untuk memadamkan api tapi tidak sanggup karena apinya sangat besar. Sekarang kami berharap pemerintah membantu kami para petani. Misalnya membantu bibit atau pupuk," kata Doni.
Aspirasi itu juga disampaikan para petani saat berdialog dengan anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Hj Permana Sari yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Sampit pada Rabu (23/12) malam. Mereka berharap senator asal daerah pemilihan Kalimantan Tengah itu bisa memperjuangkan aspirasi petani.
"Makanya saya ingin mendengar langsung aspirasi petani. Aspirasi ini akan saya sampaikan dan akan saya cek di kementerian terkait program bantuan untuk korban kebakaran lahan," kata Permana Sari.
Permana sependapat bahwa pemerintah perlu membantu petani korban kebakaran lahan. Harapannya supaya petani bisa kembali bangkit dan mendapatkan penghasilan dari pertanian mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015