Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menggulirkan program sumur resapan di sejumlah kecamatan yang rawan kekeringan pada musim kemarau.
Sekretaris Daerah Purwakarta Iyus Permana, di Purwakarta, Jumat mengatakan kalau program sumur resapan akan digulirkan di dua kecamatan sekitar Purwakarta, yakni di Kecamatan Tegalwaru dan Sukatani.
"Di dua kecamatan itu perlu sumur resapan karena rawan kekeringan saat musim kemarau. Diharapkan kekeringan pada musim kemarau dapat teratasi dengan adanya program sumur resapan,“ katanya.
Baca juga: Petani di Purwakarta kesulitan air untuk airi sawah akibat proyek pembangkit listrik
Baca juga: Ada puluhan desa di Kabupaten Purwakarta hadapi ancaman kekeringan
Direktur Eksekutif Yayasan FIELD, Heru Setyoko menjelaskan teknologi Sumur Resapan cocok untuk dibangun di delapan desa sekitar Kecamatan Jatiluhur.
"Sumur resapan merupakan teknologi yang mudah dan murah, tapi cukup efektif dan efisien dalam menanggulangi krisis air," katanya.
Menurut dia, program sumur resapan tidak terlepas dari dukungan dan keterlibatan aktif dari masyarakat sebagai salah satu faktor pendukung keberlanjutan dari program.
Sementara itu, The Coca-Cola Foundation, lembaga Filantropi Internasional The Coca-Cola Company, telah memberikan pendanaan sebesar lebih dari Rp3,2 miliar kepada Yayasan FIELD untuk inisiatif sumur resapan di Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta.
Baca juga: Ada 23.718 jiwa warga Purwakarta alami kesulitan air bersih
Wilayah Jatiluhur itu sendiri adalah daerah resapan air hujan, yang saat ini mengalami penurunan debit mata air pada tanah. Hal ini diakibatkan oleh adanya perubahan tata guna lahan di wilayah tersebut.
Untuk itu, dana dari The Coca-Cola Foundation (TCCF) telah dipergunakan untuk membangun sejumlah 854 sumur resapan yang dinamai program “Menabung Air di Sumur Resapan”.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Sekretaris Daerah Purwakarta Iyus Permana, di Purwakarta, Jumat mengatakan kalau program sumur resapan akan digulirkan di dua kecamatan sekitar Purwakarta, yakni di Kecamatan Tegalwaru dan Sukatani.
"Di dua kecamatan itu perlu sumur resapan karena rawan kekeringan saat musim kemarau. Diharapkan kekeringan pada musim kemarau dapat teratasi dengan adanya program sumur resapan,“ katanya.
Baca juga: Petani di Purwakarta kesulitan air untuk airi sawah akibat proyek pembangkit listrik
Baca juga: Ada puluhan desa di Kabupaten Purwakarta hadapi ancaman kekeringan
Direktur Eksekutif Yayasan FIELD, Heru Setyoko menjelaskan teknologi Sumur Resapan cocok untuk dibangun di delapan desa sekitar Kecamatan Jatiluhur.
"Sumur resapan merupakan teknologi yang mudah dan murah, tapi cukup efektif dan efisien dalam menanggulangi krisis air," katanya.
Menurut dia, program sumur resapan tidak terlepas dari dukungan dan keterlibatan aktif dari masyarakat sebagai salah satu faktor pendukung keberlanjutan dari program.
Sementara itu, The Coca-Cola Foundation, lembaga Filantropi Internasional The Coca-Cola Company, telah memberikan pendanaan sebesar lebih dari Rp3,2 miliar kepada Yayasan FIELD untuk inisiatif sumur resapan di Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta.
Baca juga: Ada 23.718 jiwa warga Purwakarta alami kesulitan air bersih
Wilayah Jatiluhur itu sendiri adalah daerah resapan air hujan, yang saat ini mengalami penurunan debit mata air pada tanah. Hal ini diakibatkan oleh adanya perubahan tata guna lahan di wilayah tersebut.
Untuk itu, dana dari The Coca-Cola Foundation (TCCF) telah dipergunakan untuk membangun sejumlah 854 sumur resapan yang dinamai program “Menabung Air di Sumur Resapan”.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022