Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Said Muhammad Mohan menyampaikan anggaran perbaikan empat ruang kelas SDN Ciheulet 1 dan 2 sebenarnya telah ditetapkan dalam APBD 2022 sebesar Rp688 juta dalam kategori mendesak. 
 
"Untuk SDN Ciheulet ini pada saat rapat koordinasi KUA PPAS sempat dicoret dan dipindahkan ke tahun 2023. Tapi semenjak ada permintaan kita untuk cek kembali, kita minta masukkan kembali, sebetulnya sudah dimaksukan kembali oleh Pemerintah Kota Bogor. sekarang tinggal mengapa belum dieksekusi gitu," kata Mohan saat meninjau dua ruang kelas yang ambruk di SDN Ciheulet 1 dan 2, Senin. 
 
Mohan merinci anggaran pengawasan pembangunan perbaikan empat ruang kelas SDN Ciheulet 1 dan 2 itu sebesar Rp43 juta, perencanaan Rp45 juta dan anggaran fisik Rp600 juta. 
 
Pembahasan anggaran perbaikan sekolah dasar itu telah dilakukan saat rapat koordinasi Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Pelapon Anggaran Sementara (KUA PPAS) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2022. 
 
Sebetulnya, kata dia, Pemerintah Kota Bogor memang sempat mencoret anggaran perbaikan SDN Ciheulet 1 dan 2 dalam pembahasan tersebut. Namun, DPRD meminta Dinas Pendidikan untuk mengecek ulang kondisi sekolah tersebut. 
 
Hasilnya, DPRD meminta agar anggaran perbaikan SD itu dimasukkan kembali karena dianggap mendesak dengan laporan kondisi fisik yang diterima. Akhirnya, sambung Mohan, Pemerintah Kota Bogor memasukkan kembali anggaran tersebut hingga telah disahkan dewan dalam APBD 2022. 
 
"Jadi tinggal realisasinya, kenapa belum dilaksanakan, mungkin itu," ujarnya. 
 
Sebelumnya, Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, Jawa Barat Eka Wardhana menyatakan berencana memanggil Dinas Pendidikan Kota Bogor atas kejadian ambruk atap SDN Ciheulet.
 
Eka mengaku prihatin atas keadaan fisik bangunan sekolah yang berdempetan tersebut.
 
"Kita akan panggil besok. Kalau tidak besok juga segera, kenapa bisa kecolongan lagi," katanya. 
 
Dua ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ciheulet 1 dan 2 mengalami kejadian atap ambruk pada Senin (28/3) dini hari sekitar pukul 00.00 WIB, diduga akibat lama tidak digunakan. 
 
Selain dua kelas yang ambruk, terdapat dua ruang kelas yang mengalami rusak berat tepat di sampingnya. 
 
Pantauan ANTARA di lokasi, dua ruang kelas yang ambruk memang terletak di bawah bangunan kelas lain. Untuk mengakses, perlu menuruni tanjakan. 
 
Kedua SDN tersebut berada dalam satu gerbang dengan konsep bangunan saling berhadapan. Beberapa ruang masih saling berdempetan. 
 
Tepat di depan tanjakan, bangunan kelas masih berdiri dengan keadaan rusak berat. Bergeser ke sampingnya, dua ruang kelas benar-benar ambruk.
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022