Jakarta (Antara Megapolitan) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) siap mendukung proyek transportasi yang tengah dikembangkan Pemerintah Kota Bogor dengan memproses minat investasi yang ingin menanamkan modalnya.

"Kami siap memproses investor yang akan menanamkan modalnya di proyek yang ditawarkan oleh Pemerintah Kota Bogor," kata Kepala BKPM Franky Sibarani yang disampaikan oleh Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal, Lestari Indah, dalam acara Bogor Economic Summit 2015, di Jakarta, Rabu.

Dikatakannya, Kota Bogor menawarkan proyek pengembangan kawasan berbasis Transit Oriented Development (TOD) di Sukaresmi seluas 22 hektare dengan nilai investasi sekitar Rp1,4 triliun.

"Karena nilai investasi melebihi prasyarat Rp100 miliar, BKPM sebagai vocal point instansi perizinan yang mengurus masalah FDI asing, siap memproses minat investasi yang masuk untuk proyek pengembangan kawasan tersebut," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk mendukung keramahan investasi di daerah, BKPM mengingatkan bahwa per 1 Desember telah diluncurkan layanan izin investasi tiga jam yang membuat investor yang memenuhi kriteria dapat memperoleh delapan produk perizinan ditambah satu surat booking tanah dalam hitungan jam.

"Layanan ini terus disempurnakan sampai Januari 2016. Tahap awal pada 26 Oktober sudah diluncurkan program layanan izin investasi tiga jam untuk mendapatkan tiga produk perizinan ditambah satu surat booking tanah," katanya.

Menurutnya, investor sebelumnya harus menunggu selama tiga hari untuk mendapatkan izin prinsip. Dengan reformasi pelayanan perizinan yang ditawarkan BKPM, kini investor dapat mendapatkan tiga produk hanya dalam waktu tiga jam.

"Langkah ini merupakan komitmen BKPM dalam mendukung program pemerintah untuk menyederhanakan perizinan investasi," katanya.

Menanggapi penyelenggaraan Bogor Economic Summit 2015 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor, BKPM menilai sebagai sebuah langkah strategis untuk mengembangkan iklim investasi di kedua wilayah, mengingat kegiatan tersebut sudah berlangsung sejak 2012.

"Forum-forum seperti ini diharapkan dapat memiliki hasil yang konkrit terhadap terjaringnya minat investasi," kata Lestari.

Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor, kembali menggelar Bogor Economic Summit (BES) ke IV dengan mengangkat tema utama "Transportasi dalam Kerangka Pengembangan Ekonomi Wilayah". Dalam forum tersebut masing-masing kepala daerah memaparkan program strategis dalam pengembangan sektor transportasinya.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, memaparkan ada tujuh peluang investasi bidang transportasi di daerahnya, yakni pengembangan kawasan berbasis TOD di Sukaresmi, penataan kawasan parkir, dan pengembangan terminal agribisnis.

"Bogor kota yang memiliki karakter kuat, sebagai kota pusaka, didukung cuaca yang sejuk, juga saat ini secara defakto, Kota Bogor menjadi ibu kota negara, karena Presiden tinggal di Bogor," kata Bima.

Hadir dalam forum tersebut seluruh pejabat OPD dari kedua Pemerintah daerah, hadir juga sejumlah investor dari lokal maupun luar negeri, dan perwakilan dari duta besar dari sejumlah negara seperti Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Belanda, Prancis, Amerika Serikat dan Taiwan.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015