Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengatakan tidak selamanya sampah menjadi sumber malapetaka, tetapi jika dimanfaatkan dengan baik sampah bisa bernilai ekonomi tinggi seperti dengan cara didaur ulang.
"Sampah bisa dijadikan sumber ekonomi bagi masyarakat, karena saat ini sudah banyak contohnya warga yang hidupnya sejahtera hanya dengan mengelola sampah melalui didaur ulang," katanya di Sukabumi, Selasa,.
Menurut Ade, warga harus bisa memanfaatkan potensi yang ada di daerahnya masing-masing dan mampu berkreasi dengan cara mendaur ulang sampah non-organik untuk dijadikan kerajinan tangan dan untuk yang organik bisa dijadikan pupuk kompos.
Bahkan, sudah banyak karya hasil daur ulang sampah yang diekspor ke luar negeri dengan jual yang cukup tinggi padahal bahan dasarnya dari sampah. Selain itu, sampah organik pun permintaannya cukup tinggi.
maka dari itu potensi ini harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin dari pada hanya mengeluh dengan keberadaan sampah, tapi alangkah baiknya sampah itu diolah untuk dijadikan barang yang mempunyai nilai jual.
Lanjut dia, saat ini sudah banyak lembaga maupun badan usaha yang memberikan suport kepada komunitas maupun individu melalui pemberdayaan masyarakat untuk mengolah sampah salah satunya PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) yangn fokus dalam hal pemberdayaan dan penanganan sampah di Kabupaten Sukabumi.
Melalui program yang diluncurkan perusahaan yang berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) salah satunya pemberdayaan masyarakat yang tinggal di kawasan Unesco Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu tepatnya di Kecamatan Ciemas dan lainnya melalui bank sampah.
Keberadaan bank sampah ini pun dinilai membantu perekonomian masyarakat sekaligus mengurangi produksi sampah di wilayah geopark serta menyadarkan warga tentang bahaya buang sampah sembarangan.
"Tentunya kami di pemerintahan mendukung langkah-langkah atau upaya untuk mengurangi keberadaan sampah di lapangan seperti bank maupun daur ulang sampah, karena bisa membantu mengurangi beban tempat pembuangan akhir (TPA) yang saat ini daya tampung terus berkurang," katanya.
Ade mengatakan di tengah pandemi COVID-19 yang berkepanjangan ini, warga harus bisa berinovasi dan berkreasi dengan memanfaatkan potensi yang ada dan tidak salahnya mendaur ulang sampah yang bertebaran di sekitar rumah ataupun jalan.
Selain itu, sampah juga bisa membuka lapangan pekerjaan baru dan dijadikan penghasilan utama, karena banyak warga yang saat ini ekonominya bergantung kepada sampah. Adapun produk yang dihasilkan nantinya pemerintah pun akan turut membantu dalam mempromosikan dan memasarkannya, serta masyarakat juga bisa memanfaatkan media sosial maupun marketplace untuk memasarkan produknya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Sampah bisa dijadikan sumber ekonomi bagi masyarakat, karena saat ini sudah banyak contohnya warga yang hidupnya sejahtera hanya dengan mengelola sampah melalui didaur ulang," katanya di Sukabumi, Selasa,.
Menurut Ade, warga harus bisa memanfaatkan potensi yang ada di daerahnya masing-masing dan mampu berkreasi dengan cara mendaur ulang sampah non-organik untuk dijadikan kerajinan tangan dan untuk yang organik bisa dijadikan pupuk kompos.
Bahkan, sudah banyak karya hasil daur ulang sampah yang diekspor ke luar negeri dengan jual yang cukup tinggi padahal bahan dasarnya dari sampah. Selain itu, sampah organik pun permintaannya cukup tinggi.
maka dari itu potensi ini harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin dari pada hanya mengeluh dengan keberadaan sampah, tapi alangkah baiknya sampah itu diolah untuk dijadikan barang yang mempunyai nilai jual.
Lanjut dia, saat ini sudah banyak lembaga maupun badan usaha yang memberikan suport kepada komunitas maupun individu melalui pemberdayaan masyarakat untuk mengolah sampah salah satunya PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) yangn fokus dalam hal pemberdayaan dan penanganan sampah di Kabupaten Sukabumi.
Melalui program yang diluncurkan perusahaan yang berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) salah satunya pemberdayaan masyarakat yang tinggal di kawasan Unesco Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu tepatnya di Kecamatan Ciemas dan lainnya melalui bank sampah.
Keberadaan bank sampah ini pun dinilai membantu perekonomian masyarakat sekaligus mengurangi produksi sampah di wilayah geopark serta menyadarkan warga tentang bahaya buang sampah sembarangan.
"Tentunya kami di pemerintahan mendukung langkah-langkah atau upaya untuk mengurangi keberadaan sampah di lapangan seperti bank maupun daur ulang sampah, karena bisa membantu mengurangi beban tempat pembuangan akhir (TPA) yang saat ini daya tampung terus berkurang," katanya.
Ade mengatakan di tengah pandemi COVID-19 yang berkepanjangan ini, warga harus bisa berinovasi dan berkreasi dengan memanfaatkan potensi yang ada dan tidak salahnya mendaur ulang sampah yang bertebaran di sekitar rumah ataupun jalan.
Selain itu, sampah juga bisa membuka lapangan pekerjaan baru dan dijadikan penghasilan utama, karena banyak warga yang saat ini ekonominya bergantung kepada sampah. Adapun produk yang dihasilkan nantinya pemerintah pun akan turut membantu dalam mempromosikan dan memasarkannya, serta masyarakat juga bisa memanfaatkan media sosial maupun marketplace untuk memasarkan produknya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022