Wali Kota Bogor Bima Arya menyebutkan 136 Kader Wawasan Kebangsaan Kota Bogor merupakan andalan dalam upaya membumikan Pancasila dan menguatkan pasukan-pasukan yang menyatukan antara kata dan perbuatan sebagai keteladanan.
 
“Ini adalah ikhtiar kita, saya bangga dan mudah-mudahan dijaga konsistensi, murni dilatarbelakangi panggilan jiwa sebagai anak bangsa yang ingin menjaga Kota Bogor tercinta," kata Bima Arya memberikan arahan kepada para kader tersebut di Green Forest Bogor, Senin.
 
Bima Arya menjelaskan sejak 2014 Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berupaya membangun dan menjaga karakter generasi muda agar tidak terjebak tawuran maupun narkoba, tidak terkontaminasi pikiran-pikiran negatif yang sesat sehingga bertentangan dengan Pancasila.
 
Baca juga: BPIP berupaya bumikan Pancasila dengan "Lapak Gotong Royong"
 
Menurutnya, untuk menjawab tantangan yang ada dalam mendarahdagingkan kembali Pancasila kepada anak bangsa, diperlukan keteladanan, kesatuan antara kata dan perbuatan atau hal-hal yang inspiratif, di samping konsep yang kuat serta kebersamaan.
 
Selain membumikan Pancasila, ia bertekad memberikan penyuluhan wawasan kebangsaan untuk menjaga kebersamaan dan peradaban serta memperkuat kultur di Kota Bogor agar tetap berlanjut, sehingga siapapun nanti yang memimpin Kota Bogor akan terus berlari.
 
“Kota Bogor dimiliki oleh semua kelompok, semua agama ada di sini dan tidak boleh ada satu kelompok yang merasa paling memiliki," katanya.
 
Baca juga: BPIP bangun kerja sama dengan lima kelembagaan untuk bumikan Pancasila
 
Wali Kota Bogor itu menyampaikan Kota Bogor yang kaya akan cerita-cerita inspiratif, kerukunan lintas agama dan itu harus dijaga betul.
 
Berdasarkan hasil survei, sebagian warga Bogor gandrung memberi dibanding menerima, selalu senang menolong dan itu menjadi kekhasan dari masa ke masa. Hal itu juga menjadi modal dan kekuatan Kota Bogor.
 
Jika yang terjadi sebaliknya, seperti saling bertengkar dan masih mengutamakan kepentingan sendiri atau kelompok, maka apa yang sudah dihasilkan dengan sangat baik, tidak hanya oleh dirinya tetapi juga oleh para pendahulunya, bisa dihancurkan dan bisa kembali ke titik nol.
 
“Kota Bogor harus jadi kota yang inklusif untuk semua, apapun latar belakang agama, ekonomi dan sebagainya diikat oleh rasa kebersamaan,” kata Bima Arya.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022