Polwan Polres Sukabumi menghibur anak-anak yang menjadi korban terdampak bencana puting beliung di Kampung Sinagarkolot, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, untuk membantu meringankan rasa trauma mereka setelah rumahnya porak-poranda disapu angin.

"Trauma healing untuk anak penyintas bencana angin puting beliung tujuannya untuk menghibur agar tidak larut dalam trauma yang berkepanjangan, apalagi dampak bencana yang terjadi di Desa Nagrakutara, Kecamatan Nagrak ini menyebabkan beberapa dari mereka harus kehilangan rumahnya akibat rusak berat," kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sukabumi Iptu Bayu Sunarti di Sukabumi, Kamis.

Menurut Bayu, ada puluhan anak yang menjadi penyintas bencana puting beliung, beberapa diantaranya harus tinggal di pengungsian sehingga merasakan kesedihan. Maka dari itu, Polres Sukabumi mengerahkan personel Polwan untuk menghiburnya serta memberikan mainan.

Baca juga: Angin puting beliung akibatkan puluhan rumah di Kabupaten Sukabumi rusak
Baca juga: 10 rumah di Cisolok Sukabumi rusak berat diterjang puting beliung

Trauma healing yang dilakukan pihaknya ini dinilai cukup efektif minimalnya untuk mengembalikan lagi keceriaan mereka dan diharapkan perlahan bisa melupakan kejadian yang baru saja dialaminya.

Selain itu, dengan cara seperti ini untuk mencegah anak penyintas bencana angin puting beliung ini mengalami trauma yang berkepanjangan sehingga bisa berdampak kepada kesehatan mereka.

"Diharapkan upaya yang kami lakukan ini bisa menghilangkan rasa ketakutan anak penyintas bencana dan sedikit bisa melupakan apa yang telah menimpa keluarganya," tambahnya.

Baca juga: Puting beliung rusak belasan rumah di Tegaltengah Sukabumi

Bayu mengatakan rasa takut yang berlebihan bisa berdampak buruk terhadap psikologis anak, untuk itu dengan meredakan emosi trauma serta memahami makna di balik trauma bisa mengembalikan rasa percaya diri mereka.

Dalam kegiatan tersebut para polwan juga memberikan gambaran bahwa apa yang telah dialaminya itu merupakan musibah. Tentunya dalam penyampaiannya pun disesuaikan dengan usia mereka agar mudah dipahami.

Semoga dengan adanya bencana ini bisa menjadi pelajaran juga buat semua untuk tetap waspada dalam kondisi cuaca seperti sekarang, karena bencana bisa datang kapan dan di mana saja.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022