Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyatakan jumlah warga berstatus tervaksinasi COVID-19 kini telah mencapai 2.132.420 jiwa atau setara 88,2 persen dari total sasaran vaksinasi di daerah itu sebanyak 2.417.794 orang.
"Capaian ini berdasarkan laporan update fasilitas kesehatan per tadi malam, terus kita genjot melalui beberapa skema dengan partisipasi aktif tenaga kesehatan, jajaran forkopimda, hingga swasta dan masyarakat umum," kata Wakil Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh di Cikarang, Senin.
Dia mengatakan vaksinasi dosis lengkap atau dosis kedua juga telah menjangkau 70,27 persen dari total sasaran atau sebanyak 1.699.027 jiwa sedangkan untuk dosis penguat antibodi telah menyasar sebanyak 48.465 jiwa.
Baca juga: PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi gelar vaksinasi dosis tiga bagi masyarakat
"Kalau untuk vaksinasi booster baru menjangkau 48.465 jiwa, baru dua persen dari sasaran tapi terus kita kejar akselerasinya," katanya.
Realisasi vaksinasi COVID-19 ini, kata dia, sekaligus menempatkan Kabupaten Bekasi sebagai daerah urutan pertama total suntikan terbanyak se-Jawa Barat dengan capaian 3.879.912 suntikan sejak program vaksinasi nasional itu digulirkan.
Masrikoh menjelaskan total suntikan vaksinasi COVID-19 itu merupakan akumulasi dari suntikan vaksinasi dosis pertama, kedua, hingga dosis penguat antibodi atau vaksinasi booster.Baca juga: Pemkot Bekasi melanjutkan vaksinasi COVID-19 di Stadion Patriot Candrabhaga
Sejauh ini vaksinasi COVID-19 dosis pertama telah diberikan kepada sejumlah populasi vaksinasi dengan rincian 16.810 tenaga kesehatan, 101.663 lansia, serta 273.701 petugas publik.
Kemudian 1.112.263 masyarakat kategori rentan dan umum, 282.976 remaja, serta 287.132 kategori anak-anak. "Secara keseluruhan jumlah pemberian vaksinasi dosis kedua per populasi sudah mendekati dosis pertama ini," katanya.
Dirinya mengatakan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Bekasi mulai dosis pertama hingga ketiga memakai enam merk vaksin berbeda yang didominasi vaksin merk Sinovac sebanyak 2.708.712 dosis dengan rincian 1.552.672 untuk dosis pertama, 1.155.702 dosis kedua, dan 338 dosis ketiga.
Disusul vaksin merk Pfizer yang sejauh ini sudah disuntikkan sebanyak 568.252 dosis dengan rincian 291.552 kali suntikan dosis pertama, 254.196 dosis kedua, serta 22.504 dosis ketiga.
Baca juga: Wagub Jabar tinjau vaksinasi COVID-19 dosis ke tiga di Kota Bekasi
Kemudian 387.632 dosis vaksin merk AstraZeneca dengan rincian 182.579 dosis pertama, 195.058 dosis kedua, dan 9.995 dosis ketiga. Sinopharm BBIBP telah disuntikkan sebanyak 119.640 dosis, Moderna 62.424 dosis, serta Sinovac-BF sebanyak 33.238 dosis.
"Seluruh merk vaksin dipastikan aman karena telah melewati serangkaian uji klinis laboratorium, mendapat persetujuan Badan POM serta rekomendasi halal dari Majelis Ulama Indonesia," kata dia.
Masrikoh mengimbau warga yang belum tervaksinasi COVID-19 agar segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan suntik vaksinasi demi meningkatkan imunitas sehingga dapat meminimalisir potensi tertular virus corona.
Dia juga meminta masyarakat selalu mengikuti anjuran pemerintah, disiplin menerapkan protokol kesehatan ketat, serta tidak melakukan aktivitas perjalanan ke luar daerah dan luar negeri apabila tidak mendesak.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Capaian ini berdasarkan laporan update fasilitas kesehatan per tadi malam, terus kita genjot melalui beberapa skema dengan partisipasi aktif tenaga kesehatan, jajaran forkopimda, hingga swasta dan masyarakat umum," kata Wakil Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh di Cikarang, Senin.
Dia mengatakan vaksinasi dosis lengkap atau dosis kedua juga telah menjangkau 70,27 persen dari total sasaran atau sebanyak 1.699.027 jiwa sedangkan untuk dosis penguat antibodi telah menyasar sebanyak 48.465 jiwa.
Baca juga: PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi gelar vaksinasi dosis tiga bagi masyarakat
"Kalau untuk vaksinasi booster baru menjangkau 48.465 jiwa, baru dua persen dari sasaran tapi terus kita kejar akselerasinya," katanya.
Realisasi vaksinasi COVID-19 ini, kata dia, sekaligus menempatkan Kabupaten Bekasi sebagai daerah urutan pertama total suntikan terbanyak se-Jawa Barat dengan capaian 3.879.912 suntikan sejak program vaksinasi nasional itu digulirkan.
Masrikoh menjelaskan total suntikan vaksinasi COVID-19 itu merupakan akumulasi dari suntikan vaksinasi dosis pertama, kedua, hingga dosis penguat antibodi atau vaksinasi booster.Baca juga: Pemkot Bekasi melanjutkan vaksinasi COVID-19 di Stadion Patriot Candrabhaga
Sejauh ini vaksinasi COVID-19 dosis pertama telah diberikan kepada sejumlah populasi vaksinasi dengan rincian 16.810 tenaga kesehatan, 101.663 lansia, serta 273.701 petugas publik.
Kemudian 1.112.263 masyarakat kategori rentan dan umum, 282.976 remaja, serta 287.132 kategori anak-anak. "Secara keseluruhan jumlah pemberian vaksinasi dosis kedua per populasi sudah mendekati dosis pertama ini," katanya.
Dirinya mengatakan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Bekasi mulai dosis pertama hingga ketiga memakai enam merk vaksin berbeda yang didominasi vaksin merk Sinovac sebanyak 2.708.712 dosis dengan rincian 1.552.672 untuk dosis pertama, 1.155.702 dosis kedua, dan 338 dosis ketiga.
Disusul vaksin merk Pfizer yang sejauh ini sudah disuntikkan sebanyak 568.252 dosis dengan rincian 291.552 kali suntikan dosis pertama, 254.196 dosis kedua, serta 22.504 dosis ketiga.
Baca juga: Wagub Jabar tinjau vaksinasi COVID-19 dosis ke tiga di Kota Bekasi
Kemudian 387.632 dosis vaksin merk AstraZeneca dengan rincian 182.579 dosis pertama, 195.058 dosis kedua, dan 9.995 dosis ketiga. Sinopharm BBIBP telah disuntikkan sebanyak 119.640 dosis, Moderna 62.424 dosis, serta Sinovac-BF sebanyak 33.238 dosis.
"Seluruh merk vaksin dipastikan aman karena telah melewati serangkaian uji klinis laboratorium, mendapat persetujuan Badan POM serta rekomendasi halal dari Majelis Ulama Indonesia," kata dia.
Masrikoh mengimbau warga yang belum tervaksinasi COVID-19 agar segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan suntik vaksinasi demi meningkatkan imunitas sehingga dapat meminimalisir potensi tertular virus corona.
Dia juga meminta masyarakat selalu mengikuti anjuran pemerintah, disiplin menerapkan protokol kesehatan ketat, serta tidak melakukan aktivitas perjalanan ke luar daerah dan luar negeri apabila tidak mendesak.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022