Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil memastikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di seluruh wilayah Jabar sedang dievaluasi mengingat naiknya kasus COVID-19 di sejumlah daerah.

"Omicron lagi naik maka mayoritas PTM sedang dievaluasi," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan persnya, Jumat.

Dia mengatakan Pemprov Jabar tidak gegabah dan selalu mengambil keputusan dengan terukur berdasarkan data.

Baca juga: Sukabumi tetap berlakukan PTM 100 persen meski berstatus PPKM level 2

Ridwan Kamil sudah memerintahkan setiap kabupaten/ kota untuk mengkaji PTM di daerahnya masing-masing, terutama memantau penularan di lingkungan sekolah.

Seperti di Kota Bogor yang sudah diizinkan menghentikan PTM sementara waktu karena penularan cukup tinggi.

"Sebagian sudah ditunda sambil menunggu perkembangan kasus karena kita ngambil keputusan itu selalu terukur berdasarkan data," kata Kang Emil.

Baca juga: Pemkab Karawang hentikan kegiatan PTM hingga 19 Februari 2022

Saat ini lonjakan kasus COVID-19 masih didominasi di wilayah aglomerasi Bodebek dan Bandung Raya yang masih menjadi episentrum.

Oleh karena itu, kata Kang Emil, penanganan akan lebih difokuskan di wilayah tersebut.

"Itu berulang-ulang, dari dulu COVID-19 ngumpulnya di situ," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Bekasi tunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka 100 persen

Maka kemungkinan besar, lanjutnya, perubahan kebijakan akan terjadi di wilayah Bogor, Depok, Bekasi dan Bandung Raya, termasuk keputusan PTM di sekolah.

"Kemungkinan besar perubahan kebijakan mayoritas di wilayah itu," kata Kang Emil.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022