![pinterest](https://pinterest.com/pin/create/button/?url=https://megapolitan.antaranews.com/berita/175769/berkat-program-satu-miliar-satu-desa-pertanian-di-leuwisadeng-bogor-menggeliat&media=https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2022/02/03/IMG_20220203_215334.jpg&description=Berkat program "Satu Miliar Satu Desa" pertanian di Leuwisadeng Bogor menggeliat){kind=link}
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat memastikan sektor pertanian di wilayah Leuwisadeng kembali menggeliat berkat pembangunan jalan desa dari program Satu Miliar Satu Desa atau Samisade.
"Ini program yang terbaik yang sangat bermanfaat bagi seluruh masyarakat desa di wilayah Kecamatan Leuwisadeng,” ungkap Camat Leuwisadeng, Rudi Mulyana saat peresmian jalan desa dari program Samisade di Leuwisadeng, Bogor, Kamis (3/2).
Ia berharap, sektor pertanian yang mulai menggeliat akibat lancarnya mobilitas distribusi hasil tani dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Leuwisadeng.
Baca juga: Bupati Bogor ingatkan anak buah di SKPD agar tak sembarangan rancang program
Baca juga: Mendes PDTT ingin "Samisade" Bogor jadi percontohan nasional
"Samisade di seluruh desa Kecamatan Leuwisadeng ini sudah dilaksanakan 100 persen dengan total anggaran sebesar Rp7,25 miliar. Manfaat dari program Samisade ini sangat signifikan, banyak akses-akses jalan masyarakat yang terbuka luas," papar Rudi.
Sementara, Anggota Tim Percepatan Pembangunan Strategis Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar alias Gus Udin menyebutkan bahwa program Samisade yang berjalan sejak awal tahun 2021 itu berhasil membangun sepanjang 473 kilometer jalan desa.
Menurutnya, tahun 2021 Pemkab Bogor melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) menganggarkan Rp372 miliar untuk program Samisade di 415 desa guna menstimulasi pembangunan infrastruktur desa.
Baca juga: Bupati Bogor periksa hasil "Samisade" di Caringin
Gus Udin, menyebutkan bahwa sejak tahun 2018 dirinya yang masuk dalam tim perumus Pancakarsa melakukan kajian mengenai infrastruktur di Kabupaten Bogor.
Hasil kajiannya, ada 38 persen jalan dengan kualitas yang kurang mantap. Menurutnya, jalan tersebut berada di pelosok sehingga tidak bisa dianggarkan baik oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun oleh pemerintah daerah jika melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
"Lalu terlahir Program Samisade (Satu Miliar Satu Desa) untuk mengatasi infrastruktur yang bukan kewenangan nasional, provinsi, dan kabupaten," kata Gus Udin.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Ini program yang terbaik yang sangat bermanfaat bagi seluruh masyarakat desa di wilayah Kecamatan Leuwisadeng,” ungkap Camat Leuwisadeng, Rudi Mulyana saat peresmian jalan desa dari program Samisade di Leuwisadeng, Bogor, Kamis (3/2).
Ia berharap, sektor pertanian yang mulai menggeliat akibat lancarnya mobilitas distribusi hasil tani dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Leuwisadeng.
Baca juga: Bupati Bogor ingatkan anak buah di SKPD agar tak sembarangan rancang program
Baca juga: Mendes PDTT ingin "Samisade" Bogor jadi percontohan nasional
"Samisade di seluruh desa Kecamatan Leuwisadeng ini sudah dilaksanakan 100 persen dengan total anggaran sebesar Rp7,25 miliar. Manfaat dari program Samisade ini sangat signifikan, banyak akses-akses jalan masyarakat yang terbuka luas," papar Rudi.
Sementara, Anggota Tim Percepatan Pembangunan Strategis Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar alias Gus Udin menyebutkan bahwa program Samisade yang berjalan sejak awal tahun 2021 itu berhasil membangun sepanjang 473 kilometer jalan desa.
Menurutnya, tahun 2021 Pemkab Bogor melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) menganggarkan Rp372 miliar untuk program Samisade di 415 desa guna menstimulasi pembangunan infrastruktur desa.
Baca juga: Bupati Bogor periksa hasil "Samisade" di Caringin
Gus Udin, menyebutkan bahwa sejak tahun 2018 dirinya yang masuk dalam tim perumus Pancakarsa melakukan kajian mengenai infrastruktur di Kabupaten Bogor.
Hasil kajiannya, ada 38 persen jalan dengan kualitas yang kurang mantap. Menurutnya, jalan tersebut berada di pelosok sehingga tidak bisa dianggarkan baik oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun oleh pemerintah daerah jika melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
"Lalu terlahir Program Samisade (Satu Miliar Satu Desa) untuk mengatasi infrastruktur yang bukan kewenangan nasional, provinsi, dan kabupaten," kata Gus Udin.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022