Bupati Bogor, Jawa Barat, Ade Yasin, sekaligus Ketua Satgas Penanganan COVID-19, mengimbau masyarakat waspada karena penularan COVID-19 di wilayahnya kini mencapai 86 kasus per hari.
"Kita siapkan strategi mulai dari upaya pencegahan hingga upaya penanggulangan menghadapi lonjakan (kasus COVID-19) ini," ungkapnya di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Kasus penularan COVID-19 harian di Kabupaten Bogor mengalami lonjakan tajam sejak 18-19 Januari 2022, menjadi 42 kasus dan 43 kasus, dari sebelumnya yang hanya berada di angka 2-11 kasus per hari.
Baca juga: Satgas Bogor optimalkan kembali layanan kedaruratan COVID-19 di tingkat desa
Baca juga: Bupati instruksikan jajarannya siaga usai kasus COVID-19 di Bogor melonjak tajam
Ade Yasin menyebutkan, upaya pencegahan yang ia siapkan seperti melakukan percepatan vaksinasi, penguatan satgas, hingga testing dan tracing kasus COVID-19.
Kemudian, ia memastikan kesiapan tempat isolasi terpadu (isoter), rumah sakit, puskesmas, hingga mengoptimalkan kembali layanan kedaruratan di tingkat desa sebagai upaya penanggulangan terjadinya gelombang ketiga penularan COVID-19.
Menurutnya, lonjakan kasus COVID-19 pada dua hari terakhir itu didominasi oleh masyarakat ber-KTP Kabupaten Bogor yang berdomisili di daerah lain. Kasusnya tercatat di Kabupaten Bogor sesuai yang direkam oleh sistem New All Record (NAR).
Baca juga: Ketua DPRD Bogor minta Satgas antisipasi hal terburuk gelombang ketiga COVID-19
Ade Yasin menyebutkan bahwa dari seluruh kasus COVID-19 di Kabupaten Bogor, baru satu yang terdeteksi sebagai varian Omicron, yakni diderita oleh warga asal Kecamatan Dramaga pada 6 Januari 2022, dan kini sudah negatif.
Ia menyebutkan bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Bogor menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level dua sejak 4 Januari.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Kita siapkan strategi mulai dari upaya pencegahan hingga upaya penanggulangan menghadapi lonjakan (kasus COVID-19) ini," ungkapnya di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Kasus penularan COVID-19 harian di Kabupaten Bogor mengalami lonjakan tajam sejak 18-19 Januari 2022, menjadi 42 kasus dan 43 kasus, dari sebelumnya yang hanya berada di angka 2-11 kasus per hari.
Baca juga: Satgas Bogor optimalkan kembali layanan kedaruratan COVID-19 di tingkat desa
Baca juga: Bupati instruksikan jajarannya siaga usai kasus COVID-19 di Bogor melonjak tajam
Ade Yasin menyebutkan, upaya pencegahan yang ia siapkan seperti melakukan percepatan vaksinasi, penguatan satgas, hingga testing dan tracing kasus COVID-19.
Kemudian, ia memastikan kesiapan tempat isolasi terpadu (isoter), rumah sakit, puskesmas, hingga mengoptimalkan kembali layanan kedaruratan di tingkat desa sebagai upaya penanggulangan terjadinya gelombang ketiga penularan COVID-19.
Menurutnya, lonjakan kasus COVID-19 pada dua hari terakhir itu didominasi oleh masyarakat ber-KTP Kabupaten Bogor yang berdomisili di daerah lain. Kasusnya tercatat di Kabupaten Bogor sesuai yang direkam oleh sistem New All Record (NAR).
Baca juga: Ketua DPRD Bogor minta Satgas antisipasi hal terburuk gelombang ketiga COVID-19
Ade Yasin menyebutkan bahwa dari seluruh kasus COVID-19 di Kabupaten Bogor, baru satu yang terdeteksi sebagai varian Omicron, yakni diderita oleh warga asal Kecamatan Dramaga pada 6 Januari 2022, dan kini sudah negatif.
Ia menyebutkan bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Bogor menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level dua sejak 4 Januari.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022