Direktur Program Marine Stewardship Council (MSC) Indonesia Hirmen Sofyanto mengemukakan perikanan rajungan (Portunus pelagicus) Indonesia saat ini sedang dalam tahap transisi mendapat sertikasi ekolabel global.
"Program-program yang dilakukan APRI dalam mendukung sertifikasi ekolabel internasional seperti MSC yang sangat ketat ini sudah di tahap 'In-Transition to MSC'," katanya dalam penjelasan di Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Ia mengemukakan hal itu usai bersama Direktur Eksekutif Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI) yang juga pakar perikanan dan kelautan Associate Professor Institut Pertanian Bogor (IPB) University Dr Hawis Madduppa bertemu pimpinan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Timur terkait pembangunan perikanan rajungan berkelanjutan di Jatim.
Baca juga: APRI-MSC-DKP sepakati komitmen kelola perikanan rajungan berkelanjutan
Baca juga: MSC bantu hibah penelitian rajungan dan ikan kakap melalui OSF
Para pihak berdiskusi bersama kepala DKP Jatim Dr Ir Dyah Wahyu Ermawati beserta staf, Kabid P3KP Ir Nurwahidah, M.AP, Kasie SDI Bidang Tangkap Wahyuni Lestari dan Alan Wahyu Putra, SSTP. MM.
Menurut Hirmen Sofyanto Provinsi Jawa Timur ini memiliki potensi perikanan rajungan yang cukup strategis dikarenakan sumber daya alamnya dan sektor industrinya.
Kepala DKP Jatim Dyah Wahyu Ermawati dalam diskusi itu menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung adanya pengelolaan perikanan rajungan yang bersertifikasi ekolabel secara internasional.
Baca juga: Pakar: Rajungan diharapkan bersertifikasi ekolabel pada akhir 2022
Sedangkan Hawis Madduppa menambahkan bahwa sertifikasi ekolabel perikanan rajungan di Jatim nantinya juga akan berjalan terus.
"Jadi tidak hanya selepas kita mendapatkan sertifikasi lalu pengelolaan itu berhenti," katanya.
Namun justru dengan mendapat sertifikasi ekolabel MSC ini harus terus dikelola dan terus dikembangkan sehingga nantinya program-program yang telah berhasil diterapkan dapat diterapkan ke daerah-daerah lain dalam upaya perikanan berkelanjutan dan terukur, demikian Hawis Madduppa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Program-program yang dilakukan APRI dalam mendukung sertifikasi ekolabel internasional seperti MSC yang sangat ketat ini sudah di tahap 'In-Transition to MSC'," katanya dalam penjelasan di Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Ia mengemukakan hal itu usai bersama Direktur Eksekutif Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI) yang juga pakar perikanan dan kelautan Associate Professor Institut Pertanian Bogor (IPB) University Dr Hawis Madduppa bertemu pimpinan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Timur terkait pembangunan perikanan rajungan berkelanjutan di Jatim.
Baca juga: APRI-MSC-DKP sepakati komitmen kelola perikanan rajungan berkelanjutan
Baca juga: MSC bantu hibah penelitian rajungan dan ikan kakap melalui OSF
Para pihak berdiskusi bersama kepala DKP Jatim Dr Ir Dyah Wahyu Ermawati beserta staf, Kabid P3KP Ir Nurwahidah, M.AP, Kasie SDI Bidang Tangkap Wahyuni Lestari dan Alan Wahyu Putra, SSTP. MM.
Menurut Hirmen Sofyanto Provinsi Jawa Timur ini memiliki potensi perikanan rajungan yang cukup strategis dikarenakan sumber daya alamnya dan sektor industrinya.
Kepala DKP Jatim Dyah Wahyu Ermawati dalam diskusi itu menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung adanya pengelolaan perikanan rajungan yang bersertifikasi ekolabel secara internasional.
Baca juga: Pakar: Rajungan diharapkan bersertifikasi ekolabel pada akhir 2022
Sedangkan Hawis Madduppa menambahkan bahwa sertifikasi ekolabel perikanan rajungan di Jatim nantinya juga akan berjalan terus.
"Jadi tidak hanya selepas kita mendapatkan sertifikasi lalu pengelolaan itu berhenti," katanya.
Namun justru dengan mendapat sertifikasi ekolabel MSC ini harus terus dikelola dan terus dikembangkan sehingga nantinya program-program yang telah berhasil diterapkan dapat diterapkan ke daerah-daerah lain dalam upaya perikanan berkelanjutan dan terukur, demikian Hawis Madduppa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022