Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, menetapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai perangkat daerah yang paling rendah serap anggaran di tahun 2021.

"Serapan terendah BPBD hanya 46,41 persen atau Rp21,8 miliar," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin di Cibinong, Bogor, Kamis.

Kemudian, perangkat daerah Kabupaten Bogor dengan serapan terendah lainnya yaitu Sekretariat Daerah sebanyak 76,73 persen atau Rp101,7 miliar, dan terendah ketiga yaitu Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) 84,88 persen atau Rp107,7 miliar.

Ade Yasin juga mencatat sejumlah perangkat daerah dengan serapan anggaran tertinggi, urutan pertama yaitu Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) sebanyak 98,96 persen atau Rp28,3 miliar.

Selanjutnya, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) sebanyak 98,92 persen atau Rp1,53 triliun, dan tertinggi ketiga yaitu Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) sebanyak 98,77 persen atau Rp38,7 miliar.

Menurutnya, hingga 31 Desember 2021 Pemkab Bogor mampu menyerap anggaran sebanyak 93,99 persen atau Rp8,57 triliun dari target belanja sebanyak Rp9,11 triliun.

"Terdapat efisiensi belanja berdasarkan laporan pengadaan barang dan jasa sebesar Rp86,8 miliar," kata Ade Yasin.

Ia menyebutkan, khusus belanja tak terduga (BTT) terealisasi sebesar Rp83,8 miliar atau 92,34 persen dari anggaran sebesar Rp90,7 miliar. BTT tersebut terdiri dari bantuan sosial tidak terencana senilai Rp3 miliar, bantuan dana bencana senilai Rp1,1 miliar, bantuan dana penanganan COVID-19 senilai Rp74,2 miliar, dan BTT lainnya senilai Rp5,52 miliar.

Baca juga: Bupati Bogor kembali keluarkan kebijakan relaksasi pajak melalui 3 Perbup
Baca juga: Kabupaten Bogor perpanjang PPKM level dua hingga 17 Januari 2022

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022