Bogor, (Antara Megapolitan) - Seluruh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Bogor Jawa Barat agar tanggap dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana yang datang selama musim penghujan.
"Menegaskan kembali instruksi wali kota dengan banyaknya kejadian bencana, agar seluruh OPD tanggap terhadap situasi dan kondisi," kata Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Syarip Hidayat di Bogor, Selasa.
Ade menjelaskan, Pemerintah Kota Bogor telah membentuk Posko Siaga Bencana guna menghadapi datangnya musim hujan. Posko tersebut merupakan tindaklanjut dari banyaknya peristiwa bencana yang terjadi selama hujan mengguyur wilayah tersebut.
Pascapembentukan Posko siaga bencana di tiap kecamatan, lanjut Ade, ia mengkoordinasikan gerak sinergi antar OPD terkait dalam menanggulangi bencana.
Sejumlah OPD yang terlibat yakni Dinas Kesehatan, BPBD, Disnakersostrans, BPKAD, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Bagian Pemerintahan, serta seluruh camat dan juga RSUD Kota Bogor.
"Posko siaga bencana sudah dibangun di setiap kecamatan agar difungsikan juga sebagai pusat informasi dan kegiatan penanggulangan bencana," kata Ade.
Selain mendirikan posko siaga bencana, lanjut Ade, pendirian dapur umum di lokasi rawan bencana dapat mengacu pada kriteria sebagaimana yang ada di Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi.
Begitu pula dengan pengajuan biaya tidak terduga terkait bencana, sesuai aturannya akan cair dalam satu hari setelah kejadian, dimana BPBD sebagai penanggungjawab dalam penyaluran dana bantuan.
"Pengajuan dana tidak terduga ini melalui mekanisme didahului dengan terbitnya SK wali kota dilengkapi rincian kebutuhan dana," katanya.
Ade juga meminta kepada BPBD daerahnya untuk lebih mengoptimalkan peran terkait penanganan bencana. Khususnya di wilayah Cibuluh, camat diminta melakukan tindakan taktis atas bencana banjir yang melanda ratusan rumah warga.
"Penting dilakukan sambil menunggu penanganan bencana oleh BPBD melalui pencairan dana Bantuan Tidak Terduga (BTT). Untuk korban bencana perlu penanganan medis, Dinas Kesehatan dan RSUD bisa memfasilitasi dengan Jamkesda," katanya.
Selama sepekan terakhir ini, hampir setiap sore dan petang hujan selalu mengguyur wilayah Kota Bogor. Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi dengan durasi rata-rata satu jam bahkan lebih. Terkadang hujan disertai angin dan juga petir.
Hari Selasa ini, seluruh Sekda bersama OPD terkait kembali meninjau daerah yang terkena bencana banjir dan pohon tumbang, seperti di Cibuluh, Baranangsiang, dan Bantarjati.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Menegaskan kembali instruksi wali kota dengan banyaknya kejadian bencana, agar seluruh OPD tanggap terhadap situasi dan kondisi," kata Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Syarip Hidayat di Bogor, Selasa.
Ade menjelaskan, Pemerintah Kota Bogor telah membentuk Posko Siaga Bencana guna menghadapi datangnya musim hujan. Posko tersebut merupakan tindaklanjut dari banyaknya peristiwa bencana yang terjadi selama hujan mengguyur wilayah tersebut.
Pascapembentukan Posko siaga bencana di tiap kecamatan, lanjut Ade, ia mengkoordinasikan gerak sinergi antar OPD terkait dalam menanggulangi bencana.
Sejumlah OPD yang terlibat yakni Dinas Kesehatan, BPBD, Disnakersostrans, BPKAD, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Bagian Pemerintahan, serta seluruh camat dan juga RSUD Kota Bogor.
"Posko siaga bencana sudah dibangun di setiap kecamatan agar difungsikan juga sebagai pusat informasi dan kegiatan penanggulangan bencana," kata Ade.
Selain mendirikan posko siaga bencana, lanjut Ade, pendirian dapur umum di lokasi rawan bencana dapat mengacu pada kriteria sebagaimana yang ada di Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi.
Begitu pula dengan pengajuan biaya tidak terduga terkait bencana, sesuai aturannya akan cair dalam satu hari setelah kejadian, dimana BPBD sebagai penanggungjawab dalam penyaluran dana bantuan.
"Pengajuan dana tidak terduga ini melalui mekanisme didahului dengan terbitnya SK wali kota dilengkapi rincian kebutuhan dana," katanya.
Ade juga meminta kepada BPBD daerahnya untuk lebih mengoptimalkan peran terkait penanganan bencana. Khususnya di wilayah Cibuluh, camat diminta melakukan tindakan taktis atas bencana banjir yang melanda ratusan rumah warga.
"Penting dilakukan sambil menunggu penanganan bencana oleh BPBD melalui pencairan dana Bantuan Tidak Terduga (BTT). Untuk korban bencana perlu penanganan medis, Dinas Kesehatan dan RSUD bisa memfasilitasi dengan Jamkesda," katanya.
Selama sepekan terakhir ini, hampir setiap sore dan petang hujan selalu mengguyur wilayah Kota Bogor. Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi dengan durasi rata-rata satu jam bahkan lebih. Terkadang hujan disertai angin dan juga petir.
Hari Selasa ini, seluruh Sekda bersama OPD terkait kembali meninjau daerah yang terkena bencana banjir dan pohon tumbang, seperti di Cibuluh, Baranangsiang, dan Bantarjati.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015