Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menggelar pemeriksaan atau skrining gejala hingga rontgen dada gratis bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) serta masyarakat umum guna mendukung program pemberantasan penyakit Tuberkulosis atau TBC di daerah itu.
"Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 20 hingga 23 Desember 2021 sebagai bagian dari program pemberantasan TBC di Kota Bekasi," kata Kepala Bagian Humas Setda Kota Bekasi Sajekti Rubiyah di Bekasi, Selasa.
Dia menjelaskan tempat pelaksanaan kegiatan tersebut berpindah-pindah agar dapat mengakomodasi masyarakat Kota Bekasi. Di hari pertama pelaksanaan atau kemarin dilaksanakan di Stadion Patriot Candrabhaga sedangkan hari ini dipusatkan di Kantor Kecamatan Bekasi Selatan.
Selanjutnya pada Rabu (22/12) kegiatan serupa akan digelar di Kantor Kecamatan Mustika Jaya dan pada hari terakhir dijadwalkan dilangsungkan di Kantor Kecamatan Jatiasih.
"Warga yang ingin mengikuti skrining dan rontgen dapat langsung ke lokasi-lokasi tersebut. Setiap hari dibuka mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai," katanya.
Sajekti mengaku kegiatan ini menyasar sedikitnya 1.100 warga Kota Bekasi dengan tujuan menemukan kasus yang tidak tercatat serta tidak terdeteksi sehingga dapat dilakukan perawatan hingga sembuh.
"Jadi ini merupakan salah satu upaya kami meningkatkan penemuan kasus TBC. Setelah terlacak, diobati dan disembuhkan. Harapannya eliminasi TBC pada tahun 2030 dapat terwujud," ucapnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bekasi, kata dia, kasus TBC di wilayahnya terus mengalami penurunan. Pada tahun 2019 ditemukan 7.818 kasus, kemudian 5.374 kasus di tahun 2020, serta 3.878 kasus sepanjang Januari-November 2021.
Dirinya meminta warga yang hendak memanfaatkan fasilitas gratis ini agar mengikuti alur yang telah ditentukan petugas mulai dari registrasi, pengisian formulir serta skrining gejala TBC, hingga pemeriksaan tinggi dan berat badan.
Kemudian pemeriksaan rontgen dada, pembacaan hasil rontgen oleh dokter, pemberian informasi hasil rontgen, serta pemeriksaan lanjutan pada sputum atau dahak bagi warga suspek TBC berdasarkan hasil skrining gejala dan rontgen dada.
"Pengambilan sputum peserta akan dilakukan oleh petugas fasilitas kesehatan setempat seperti puskesmas atau rumah sakit. Sputum dikemas dan dikirimkan ke fasilitas pelayanan pemeriksaan TCM (Tes Cepat Molekuler). Hasilnya akan keluar paling lama tiga hari. Semua hasil skrining dan rontgen akan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Bekasi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 20 hingga 23 Desember 2021 sebagai bagian dari program pemberantasan TBC di Kota Bekasi," kata Kepala Bagian Humas Setda Kota Bekasi Sajekti Rubiyah di Bekasi, Selasa.
Dia menjelaskan tempat pelaksanaan kegiatan tersebut berpindah-pindah agar dapat mengakomodasi masyarakat Kota Bekasi. Di hari pertama pelaksanaan atau kemarin dilaksanakan di Stadion Patriot Candrabhaga sedangkan hari ini dipusatkan di Kantor Kecamatan Bekasi Selatan.
Selanjutnya pada Rabu (22/12) kegiatan serupa akan digelar di Kantor Kecamatan Mustika Jaya dan pada hari terakhir dijadwalkan dilangsungkan di Kantor Kecamatan Jatiasih.
"Warga yang ingin mengikuti skrining dan rontgen dapat langsung ke lokasi-lokasi tersebut. Setiap hari dibuka mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai," katanya.
Sajekti mengaku kegiatan ini menyasar sedikitnya 1.100 warga Kota Bekasi dengan tujuan menemukan kasus yang tidak tercatat serta tidak terdeteksi sehingga dapat dilakukan perawatan hingga sembuh.
"Jadi ini merupakan salah satu upaya kami meningkatkan penemuan kasus TBC. Setelah terlacak, diobati dan disembuhkan. Harapannya eliminasi TBC pada tahun 2030 dapat terwujud," ucapnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bekasi, kata dia, kasus TBC di wilayahnya terus mengalami penurunan. Pada tahun 2019 ditemukan 7.818 kasus, kemudian 5.374 kasus di tahun 2020, serta 3.878 kasus sepanjang Januari-November 2021.
Dirinya meminta warga yang hendak memanfaatkan fasilitas gratis ini agar mengikuti alur yang telah ditentukan petugas mulai dari registrasi, pengisian formulir serta skrining gejala TBC, hingga pemeriksaan tinggi dan berat badan.
Kemudian pemeriksaan rontgen dada, pembacaan hasil rontgen oleh dokter, pemberian informasi hasil rontgen, serta pemeriksaan lanjutan pada sputum atau dahak bagi warga suspek TBC berdasarkan hasil skrining gejala dan rontgen dada.
"Pengambilan sputum peserta akan dilakukan oleh petugas fasilitas kesehatan setempat seperti puskesmas atau rumah sakit. Sputum dikemas dan dikirimkan ke fasilitas pelayanan pemeriksaan TCM (Tes Cepat Molekuler). Hasilnya akan keluar paling lama tiga hari. Semua hasil skrining dan rontgen akan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Bekasi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021