Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) dan He Ji Ting/Tan Qiang (China) akan saling memperebutkan gelar juara di nomor ganda putra Kejuaraan Dunia BWF dalam babak final yang akan berlangsung di Huelva, Spanyol, Minggu.
Berdasarkan catatan pertemuan BWF di laman resminya, Ji Ting/Tan Qiang masih unggul dengan 5-1 atas Hoki/Kobayashi. Namun, satu kemenangan ganda putra Jepang yang kini posisinya melejit di peringkat keempat itu, dibukukan di babak pertama Denmark Open tahun ini yang akhirnya mereka juarai.
Tidak hanya itu, Hoki/Kobayashi juga masuk ke tiga final dalam turnamen leg Asia di Indonesia Badminton Festival (IBF) dan mengantongi dua gelar di antaranya, yaitu pada Indonesia Masters dan BWF World Tour Finals setelah mengalahkan ganda putra peringkat satu dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Hoki/Kobayashi yang kini dalam performa terbaiknya, akan menjadi lawan yang sulit ditaklukkan oleh ganda putra peringkat ke-24 asal China itu.
Sebelum mengamankan tiket di partai puncak, Ji Ting/Tan Qiang terlebih dulu memenangi babak empat besar hari Sabtu malam waktu Huelva. Di pertandingan ini, Ji Ting/Tan Qiang mengalahkan Kim Astrupp/Anders Skarup Rasmussen (Denmark) lewat rubber game 21-16, 13-21, 21-15.
Sempat bersaing ketat di gim pertama, Ji Ting/Tan Qiang harus bersusah payah untuk keluar dari tekanan sebelum akhirnya mengantongi skor pertama.
Pada gim kedua, mereka bermain lebih lepas dan lebih sabar. Namun cara ini tak bisa membuat mereka menang dua gim langsung dan kembali menerapkan permainan agresif di gim ketiga.
Baca juga: Rahasia dibalik kesuksesan emas bulutangkis Olimpiade Tokyo Greysia/Apriyani
Sementara Hoki/Kobayashi, lebih beruntung karena hanya melalui laga dua gim langsung yang hanya berjalan 32 menit saat mereka menghadapi Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dari Malaysia.
Kemenangan lewat skor 21-13, 21-9 itu menambah catatan dominasi mereka menjadi tiga kali berturut-turut, dengan dua kemenangan sebelumnya terjadi di BWF World Tour Finals 2021 pada fase penyisihan Grup B dan babak semifinal.
Faktor kelelahan dirasa menjadi alasan kekalahan ganda putra peringkat ke-12 itu setelah menjalani laga rubber game kontra pemenang medali emas Olimpiade Tokyo Lee Yang/Wang Chi Lin di babak semifinal hari Jumat.
Baca juga: Bulu tangkis, BWF putuskan tetap pakai format skor 3x21
Mereka tak berkutik dan mengalami keterbatasan pergerakan saat melawan Hoki/Kobayashi hari Sabtu, bahkan skor di gim kedua sangat timpang menandakan mereka tak sanggup mencetak poin dengan maksimal.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Berdasarkan catatan pertemuan BWF di laman resminya, Ji Ting/Tan Qiang masih unggul dengan 5-1 atas Hoki/Kobayashi. Namun, satu kemenangan ganda putra Jepang yang kini posisinya melejit di peringkat keempat itu, dibukukan di babak pertama Denmark Open tahun ini yang akhirnya mereka juarai.
Tidak hanya itu, Hoki/Kobayashi juga masuk ke tiga final dalam turnamen leg Asia di Indonesia Badminton Festival (IBF) dan mengantongi dua gelar di antaranya, yaitu pada Indonesia Masters dan BWF World Tour Finals setelah mengalahkan ganda putra peringkat satu dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Hoki/Kobayashi yang kini dalam performa terbaiknya, akan menjadi lawan yang sulit ditaklukkan oleh ganda putra peringkat ke-24 asal China itu.
Sebelum mengamankan tiket di partai puncak, Ji Ting/Tan Qiang terlebih dulu memenangi babak empat besar hari Sabtu malam waktu Huelva. Di pertandingan ini, Ji Ting/Tan Qiang mengalahkan Kim Astrupp/Anders Skarup Rasmussen (Denmark) lewat rubber game 21-16, 13-21, 21-15.
Sempat bersaing ketat di gim pertama, Ji Ting/Tan Qiang harus bersusah payah untuk keluar dari tekanan sebelum akhirnya mengantongi skor pertama.
Pada gim kedua, mereka bermain lebih lepas dan lebih sabar. Namun cara ini tak bisa membuat mereka menang dua gim langsung dan kembali menerapkan permainan agresif di gim ketiga.
Baca juga: Rahasia dibalik kesuksesan emas bulutangkis Olimpiade Tokyo Greysia/Apriyani
Sementara Hoki/Kobayashi, lebih beruntung karena hanya melalui laga dua gim langsung yang hanya berjalan 32 menit saat mereka menghadapi Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dari Malaysia.
Kemenangan lewat skor 21-13, 21-9 itu menambah catatan dominasi mereka menjadi tiga kali berturut-turut, dengan dua kemenangan sebelumnya terjadi di BWF World Tour Finals 2021 pada fase penyisihan Grup B dan babak semifinal.
Faktor kelelahan dirasa menjadi alasan kekalahan ganda putra peringkat ke-12 itu setelah menjalani laga rubber game kontra pemenang medali emas Olimpiade Tokyo Lee Yang/Wang Chi Lin di babak semifinal hari Jumat.
Baca juga: Bulu tangkis, BWF putuskan tetap pakai format skor 3x21
Mereka tak berkutik dan mengalami keterbatasan pergerakan saat melawan Hoki/Kobayashi hari Sabtu, bahkan skor di gim kedua sangat timpang menandakan mereka tak sanggup mencetak poin dengan maksimal.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021