Salah satu UPT di Kementerian Pertanian, Polbangtan Bogor, mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan menjalin kerja sama yang melibatkan Institut Teknologi Sumatera, dan Universitas Lampung, di sela-sela event Agriculture Fair yang dihelat di Kampus Polbangtan Bogor, pekan lalu.
Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah tujuan yang harus dicapai oleh kampus-kampus di Indonesia. Yang terdiri dari 3 poin: Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, Pengabdian kepada Masyarakat.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menegaskan jika Kementan terus berupaya mengubah wajah sektor petanian mengandalkan para petani muda dan pemanfaatan teknologi digital.
“Pembangunan pertanian ke depan akan semakin mengandalkan para petani muda dengan teknologi digital, terutama sebagai strategi untuk memperkuat produksi dan distribusi. Agripreneur muda yang melek teknologi adalah potensi dan mitra strategis memecahkan kendala distribusi serta lemahnya akses pasar petani selama ini,” tutur Mentan SYL.
Mentan Syahrul pun menjelaskan naiknya jumlah pemuda di sektor pertanian di masa pandemi ini dapat menjadi momentum tepat untuk memperluas adopsi teknologi di sektor pertanian.
Baca juga: Libatkan generasi milenial, Kementan optimalkan teknologi digital
Senada dengan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan kerja sama ini mendukung pengembangan kualitas pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi milenial muda pertanian.
"Sehingga, dibutuhkan dukungan dari SDM pertanian. Selain itu SDM pertanian adalah pengungkit terbesar produktivitas pertanian. Maka pendidikan vokasi menjadi salah satu kunci terhadap cikal bakal lahirnya petani milenial," katanya.
Dalam jalinan kerja sama itu, perwakilan dari Institut Teknologi Sumatera (ITERA) dan Universitas Lampung (UNILA) ditemui Wakil Direktur 1 Polbangtan Bogor, Rudi Hartono, beserta Dyah Gandasari selaku Kepala UPPM.
Rudi mengatakan bahwa kerjasama dibidang Tri Dharma Perguruan Tinggi ini untuk mengembangkan kualitas sivitas akademika sesuai dengan 3 poin Tri Dharma, yakni meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
“Tindak lanjut dari inisiasi kunjungan ini adalah penyusunan dan penandatanganan naskah perjanjian kerja sama. Dalam waktu dekat, ketiga perguruan tinggi ini akan melakukan penelitian dibidang smart farming sebagai upaya optimasi Smart Greenhouse yang ada di wilayah Sumatera dan Jawa Barat,” ujarnya.
Baca juga: Buktikan bertani itu keren dan menghasilkan, Kementan gelar Agriculture Fair 2021
Wakil Direktur 1 Polbangtan Bogor ini menambahkan, ke depan tidak hanya kerjasama penelitian namun bisa dibidang pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.
“Tidak menutup kemungkinan nantinya bisa melakukan pertukaran mahasiswa melalui program Merdeka Belajar sebagai Kampus Merdeka. Saat ini Polbangtan Bogor dibawah Kementerian Pertanian masih menyusun regulasi terkait hal tersebut”, imbuhnya.
Sementara itu, Dyah Gandasari selaku Kepala UPPM menjelaskan tujuan dari kerjasama tersebut.
“Polbangtan Bogor memiliki tugas mensukseskan program strategis nasional kementerian pertanian. Beberapa program diantaranya sering dilaksanakan di Sumatera. Kedepan mungkin kita bisa bersinergi melalui kerja sama pengabdian kepada masyarakat di sana,” katanya.
Selain melakukan kunjungan ke Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, perwakilan dari ITERA dan UNILA memanfaatkan kesempatan ini untuk mengunjungi Smart Green House (SGH) Polbangtan Bogor didampingi oleh Intan Kusuma Wardani selaku Dosen Jurusan Pertanian yang juga menjadi pengelola SGH.
Baca juga: Milenials diajak kenali mesin tanam padi yang digunakan Presiden Jokowi di Trenggalek
Disaat bersamaan, Budi Priyonggo mengungkapkan kesan kunjungannya di Polbangtan Bogor.
“Kami ucapkan terima kasih sebelumnya untuk penerimaan dari pihak polbangtan, setelah berdiskusi dan kunjungan lapang ada kesamaan tujuan terkait smart farming dan khususnya smart greenhouse. Sehingga kedepannya bisa dilakukan kolabirasi dengan ITERA, UNILA, dan Polbangtan baik dalam riset, pengabdian dan pendidikan terkait smart farming dan khususnya smart greenhouse,” ujarnya.
Dosen ITERA ini berharap setelah terealisasinya kerjasama ini, petani agar memiliki pengetahuan terkait penerapan teknologi IoT utk meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi pertanian.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah tujuan yang harus dicapai oleh kampus-kampus di Indonesia. Yang terdiri dari 3 poin: Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, Pengabdian kepada Masyarakat.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menegaskan jika Kementan terus berupaya mengubah wajah sektor petanian mengandalkan para petani muda dan pemanfaatan teknologi digital.
“Pembangunan pertanian ke depan akan semakin mengandalkan para petani muda dengan teknologi digital, terutama sebagai strategi untuk memperkuat produksi dan distribusi. Agripreneur muda yang melek teknologi adalah potensi dan mitra strategis memecahkan kendala distribusi serta lemahnya akses pasar petani selama ini,” tutur Mentan SYL.
Mentan Syahrul pun menjelaskan naiknya jumlah pemuda di sektor pertanian di masa pandemi ini dapat menjadi momentum tepat untuk memperluas adopsi teknologi di sektor pertanian.
Baca juga: Libatkan generasi milenial, Kementan optimalkan teknologi digital
Senada dengan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan kerja sama ini mendukung pengembangan kualitas pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi milenial muda pertanian.
"Sehingga, dibutuhkan dukungan dari SDM pertanian. Selain itu SDM pertanian adalah pengungkit terbesar produktivitas pertanian. Maka pendidikan vokasi menjadi salah satu kunci terhadap cikal bakal lahirnya petani milenial," katanya.
Dalam jalinan kerja sama itu, perwakilan dari Institut Teknologi Sumatera (ITERA) dan Universitas Lampung (UNILA) ditemui Wakil Direktur 1 Polbangtan Bogor, Rudi Hartono, beserta Dyah Gandasari selaku Kepala UPPM.
Rudi mengatakan bahwa kerjasama dibidang Tri Dharma Perguruan Tinggi ini untuk mengembangkan kualitas sivitas akademika sesuai dengan 3 poin Tri Dharma, yakni meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
“Tindak lanjut dari inisiasi kunjungan ini adalah penyusunan dan penandatanganan naskah perjanjian kerja sama. Dalam waktu dekat, ketiga perguruan tinggi ini akan melakukan penelitian dibidang smart farming sebagai upaya optimasi Smart Greenhouse yang ada di wilayah Sumatera dan Jawa Barat,” ujarnya.
Baca juga: Buktikan bertani itu keren dan menghasilkan, Kementan gelar Agriculture Fair 2021
Wakil Direktur 1 Polbangtan Bogor ini menambahkan, ke depan tidak hanya kerjasama penelitian namun bisa dibidang pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.
“Tidak menutup kemungkinan nantinya bisa melakukan pertukaran mahasiswa melalui program Merdeka Belajar sebagai Kampus Merdeka. Saat ini Polbangtan Bogor dibawah Kementerian Pertanian masih menyusun regulasi terkait hal tersebut”, imbuhnya.
Sementara itu, Dyah Gandasari selaku Kepala UPPM menjelaskan tujuan dari kerjasama tersebut.
“Polbangtan Bogor memiliki tugas mensukseskan program strategis nasional kementerian pertanian. Beberapa program diantaranya sering dilaksanakan di Sumatera. Kedepan mungkin kita bisa bersinergi melalui kerja sama pengabdian kepada masyarakat di sana,” katanya.
Selain melakukan kunjungan ke Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, perwakilan dari ITERA dan UNILA memanfaatkan kesempatan ini untuk mengunjungi Smart Green House (SGH) Polbangtan Bogor didampingi oleh Intan Kusuma Wardani selaku Dosen Jurusan Pertanian yang juga menjadi pengelola SGH.
Baca juga: Milenials diajak kenali mesin tanam padi yang digunakan Presiden Jokowi di Trenggalek
Disaat bersamaan, Budi Priyonggo mengungkapkan kesan kunjungannya di Polbangtan Bogor.
“Kami ucapkan terima kasih sebelumnya untuk penerimaan dari pihak polbangtan, setelah berdiskusi dan kunjungan lapang ada kesamaan tujuan terkait smart farming dan khususnya smart greenhouse. Sehingga kedepannya bisa dilakukan kolabirasi dengan ITERA, UNILA, dan Polbangtan baik dalam riset, pengabdian dan pendidikan terkait smart farming dan khususnya smart greenhouse,” ujarnya.
Dosen ITERA ini berharap setelah terealisasinya kerjasama ini, petani agar memiliki pengetahuan terkait penerapan teknologi IoT utk meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi pertanian.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021