Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat menyiapkan opsi pembangunan rumah susun (rusun) untuk mengatasi tingginya kebutuhan hunain di wilayah perkotaan, yakni Cibinong Raya.
"Mungkin karena dekat pusat pemerintahan juga kawasan Cibinong Raya ini," ungkap Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Ajat Rohmat Jatnika di Cibinong, Bogor, Minggu.
Menurutnya, dari total kebutuhan hunian sebanyak 122 ribu unit rumah di Kabupaten Bogor, lebih dari 50 persen perumahan ada di wilayah Cibinong Raya.
Baca juga: Bupati Bogor berharap Presiden resmikan huntap korban bencana di Sukajaya
Baca juga: Pemkab Bogor siapkan hunian sementara korban pergeseran tanah di Sukamakmur
Ia menyebutkan bahwa saat ini Pemkab Bogor terus mengembangkan konsep hunian verikal seperti rusun. Pasalnya, tak sedikit kategori masyarakat berpendapatan rendah (MBR) yang belum memiliki rumah.
"Untuk memenuhi kebutuhannya kita melakukan sertifikasi tanah dan PSU (prasarana, sarana, dan utilitas umum) yang nantinya akan diusulkan untuk dibangun menjadi rumah susun," terang Ajat.
Di Kabupaten Bogor sendiri sedikitnya ada 36 rumah susun yang tersebar di sejumlah pondok pesantren dan kampus. Tapi, yang dimiliki oleh Pemkab Bogor hanya satu, yaitu berada di Limus Nunggal. Sehingga menurutnya perlu ada penambahan untuk membantu MBR.
Baca juga: Pemkab Bogor harapkan relokasi korban banjir Kampung Urug jadi percontohan nasional
Ajat menyebutkan, jika pemerintah tidak segera membuat rumah susun, maka para pengembang perumahan akan membangun di daerah pinggiran yang dikhawatirkan menggerus lahan pertanian.
"Makanya harus segara, karena khawatirnya lahan pertanian akan terus berkurang seiring denganya banyaknya pengembanh perumahan yang lari ke pinggiran," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Mungkin karena dekat pusat pemerintahan juga kawasan Cibinong Raya ini," ungkap Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Ajat Rohmat Jatnika di Cibinong, Bogor, Minggu.
Menurutnya, dari total kebutuhan hunian sebanyak 122 ribu unit rumah di Kabupaten Bogor, lebih dari 50 persen perumahan ada di wilayah Cibinong Raya.
Baca juga: Bupati Bogor berharap Presiden resmikan huntap korban bencana di Sukajaya
Baca juga: Pemkab Bogor siapkan hunian sementara korban pergeseran tanah di Sukamakmur
Ia menyebutkan bahwa saat ini Pemkab Bogor terus mengembangkan konsep hunian verikal seperti rusun. Pasalnya, tak sedikit kategori masyarakat berpendapatan rendah (MBR) yang belum memiliki rumah.
"Untuk memenuhi kebutuhannya kita melakukan sertifikasi tanah dan PSU (prasarana, sarana, dan utilitas umum) yang nantinya akan diusulkan untuk dibangun menjadi rumah susun," terang Ajat.
Di Kabupaten Bogor sendiri sedikitnya ada 36 rumah susun yang tersebar di sejumlah pondok pesantren dan kampus. Tapi, yang dimiliki oleh Pemkab Bogor hanya satu, yaitu berada di Limus Nunggal. Sehingga menurutnya perlu ada penambahan untuk membantu MBR.
Baca juga: Pemkab Bogor harapkan relokasi korban banjir Kampung Urug jadi percontohan nasional
Ajat menyebutkan, jika pemerintah tidak segera membuat rumah susun, maka para pengembang perumahan akan membangun di daerah pinggiran yang dikhawatirkan menggerus lahan pertanian.
"Makanya harus segara, karena khawatirnya lahan pertanian akan terus berkurang seiring denganya banyaknya pengembanh perumahan yang lari ke pinggiran," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021