Alat mesin pertanian (alsintan) berjenis rice transplanter riding atau mesin tanam padi berawak yang digunakan Presiden Joko Widodo pada gelaran olah tanah dan penanaman padi di Kabupaten Trenggalek mencuri perhatian publik. Alsintan dengan kemampuan tanam hingga 3 hektar per hari ini terlihat sangat mudah digunakan dan efisien.
Kepala Balai Besar Mekanisasi Pertanian Agung Prabowo menceritakan perihal inovasi pertanian ini. Kementerian Pertanian selama ini terus mengembangkan jenis-jenis alsintan yang membuat efisien proses bertani, lebih cepat dan produktif.
“Sejak awal Mentan Syahrul meminta Litbang Kementan memacu pengembangan alsintan seperti yang digunakan bapak Presiden. Beberapa Prototype kami menyempurnakan mesin tersebut,” jelas Agung.
Baca juga: Bukti pendidikan vokasi berhasil, mahasiswa Polbangtan Bogor raih sederet prestasi
Sebut saja Mesin Tanam Padi Tipe Long Mat yang basic mesinnya sama, namun memiliki karpet bibit padi terpasang lebih panjang. Bila metode dapog yang umum, setiap 200 meter harus re-feeding (memasang kembali) bibit padi, sebaliknya mesin ini mampu hingga kurang lebih 1500m² baru re-feeding bibitnya, dengan kecepatan Kerja 2,0 Km/jam dan kapasitas Kerja 0,36 Ha/jam atau 3 Jam/ha.
Dengan kapasitas lebih besar, tentu ini mengefisiensikan waktu penanaman dan feeding bibit di lahan saat penanaman, tambah Agung. Alsintan ini mampu menjadi salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan SDM pertanian di Indonesia.
Jenis lainnya adalah Mesin Tanam Padi Jajar Legowo Tipe Riding dan Robot Tanam padi dengan sistem kendali jarak jauh (remote). Mesin ini telah mengaplikasikan Internet of Thing (IoT) melalui GPS mampu bekerja secara mandiri.
Baca juga: Polbangtan Bogor juarai Outstanding Oral di ajang SEAVEG 2021
“Kita ingin kelak makin lama banyak milenial yang tertarik bertani, dan alat-alat ini menjadi daya tarik regenerasi petani. Bertani lebih efisien, produksi meningkat dengan adaptasi teknologi. Menggarap sawah pun gak perlu berlama-lama,” terang Agung.
Sebagai informasi, Presiden Jokowi sebelumnya melakukan penanaman padi bersama para petani di Desa Buluagung, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur, Selasa (30/11/2021). Pada kegiatan ini, Jokowi menjajal dan mengendarai sendiri mesin penanam padi.
"Saya bersama-sama dengan Menteri Pertanian, Menteri PU, kemudian Gubernur Jawa timur, bupati Trenggalek, dan bupati Bojonegoro, bersama-sama dengan petani melakukan penanaman padi di areal kurang lebih 75 hektare," jelas Presiden.
Baca juga: Tingkatkan kapasitas SDM, Polbangtan Bogor mulai kuliah RPL
Nur Herdianto, seorang petani padi dari Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek dalam kesempatan ini berharap petani muda untuk ikut bergerak dalam bidang pertanian, karena pertanian merupakan sokoguru untuk ketahanan di Indonesia. Menurutnya, kehadiran petani muda sangat dibutuhkan karena saat ini jumlah petani terus berkurang dan sebagian besar petani sudah berusia lanjut.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Kepala Balai Besar Mekanisasi Pertanian Agung Prabowo menceritakan perihal inovasi pertanian ini. Kementerian Pertanian selama ini terus mengembangkan jenis-jenis alsintan yang membuat efisien proses bertani, lebih cepat dan produktif.
“Sejak awal Mentan Syahrul meminta Litbang Kementan memacu pengembangan alsintan seperti yang digunakan bapak Presiden. Beberapa Prototype kami menyempurnakan mesin tersebut,” jelas Agung.
Baca juga: Bukti pendidikan vokasi berhasil, mahasiswa Polbangtan Bogor raih sederet prestasi
Sebut saja Mesin Tanam Padi Tipe Long Mat yang basic mesinnya sama, namun memiliki karpet bibit padi terpasang lebih panjang. Bila metode dapog yang umum, setiap 200 meter harus re-feeding (memasang kembali) bibit padi, sebaliknya mesin ini mampu hingga kurang lebih 1500m² baru re-feeding bibitnya, dengan kecepatan Kerja 2,0 Km/jam dan kapasitas Kerja 0,36 Ha/jam atau 3 Jam/ha.
Dengan kapasitas lebih besar, tentu ini mengefisiensikan waktu penanaman dan feeding bibit di lahan saat penanaman, tambah Agung. Alsintan ini mampu menjadi salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan SDM pertanian di Indonesia.
Jenis lainnya adalah Mesin Tanam Padi Jajar Legowo Tipe Riding dan Robot Tanam padi dengan sistem kendali jarak jauh (remote). Mesin ini telah mengaplikasikan Internet of Thing (IoT) melalui GPS mampu bekerja secara mandiri.
Baca juga: Polbangtan Bogor juarai Outstanding Oral di ajang SEAVEG 2021
“Kita ingin kelak makin lama banyak milenial yang tertarik bertani, dan alat-alat ini menjadi daya tarik regenerasi petani. Bertani lebih efisien, produksi meningkat dengan adaptasi teknologi. Menggarap sawah pun gak perlu berlama-lama,” terang Agung.
Sebagai informasi, Presiden Jokowi sebelumnya melakukan penanaman padi bersama para petani di Desa Buluagung, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur, Selasa (30/11/2021). Pada kegiatan ini, Jokowi menjajal dan mengendarai sendiri mesin penanam padi.
"Saya bersama-sama dengan Menteri Pertanian, Menteri PU, kemudian Gubernur Jawa timur, bupati Trenggalek, dan bupati Bojonegoro, bersama-sama dengan petani melakukan penanaman padi di areal kurang lebih 75 hektare," jelas Presiden.
Baca juga: Tingkatkan kapasitas SDM, Polbangtan Bogor mulai kuliah RPL
Nur Herdianto, seorang petani padi dari Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek dalam kesempatan ini berharap petani muda untuk ikut bergerak dalam bidang pertanian, karena pertanian merupakan sokoguru untuk ketahanan di Indonesia. Menurutnya, kehadiran petani muda sangat dibutuhkan karena saat ini jumlah petani terus berkurang dan sebagian besar petani sudah berusia lanjut.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021