Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membuat tanah longsor di beberapa titik, salah satunya di jalan nasional Bagbagan-Jampangkulon yang berada di wilayah Kecamatan Simpenan.
"Ada empat titik longsor di jalan nasional Bagbagan-Jampang Kulon, sekarang dalam penanganan Tim Reaksi Cepat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.3 dibantu masyarakat," kata PPK 2.3 Jalan Nasional Bagbagan-Tegalbuleud Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jakarta-Jabar M Abdul Aziz di Sukabumi, Ahad.
Baca juga: Kapolres Sukabumi berikan santunan korban tertimbun longsor di Palabuhanratu
Informasi yang dihimpun, tebing tanah yang berada di bahu jalan nasional tersebut longsor disebabkan hujan deras yang turun hampir sepanjang hari dari sejak Sabtu, (27/11) hingga Ahad ini, yang menyebabkan kontur tanah menjadi labil.
Akibat dari bencana longsor ini, akses jalan tersebut sempat tidak bisa dilalui kendaraan karena tertutup material tanah. Lokasi longsor yang paling parah terjadi di Kampung Gunungbuleud, Desa Loji, Kecamatan Simpenan tepatnya di KM Bdg 156 hingga KM Bdg 159.
Menurut Azis, lokasi tersebut merupakan daerah rawan longsor karena kondisi geografi ruas jalan nasional ini berjenis tanah lempung berpasir sehingga mudah terjadi longsor apalagi saat musim hujan seperti sekarang ini.
Baca juga: Tim SAR gabungan selamatkan korban tertimbun longsor di Nyalindung Sukabumi
"Saat ini akses jalan yang menghubungkan antarkecamatan di selatan Kabupaten Sukabumi tersebut sudah bisa dilalui kendaraan, namun pengendara untuk waspada karena kondisi jalan masih licin karena masih ada sisa material lumpur," ujarnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat khususnya pengendara agar tetap berhati-hati saat melawati jalan untuk antisipasi terjadinya kecelakaan dan mewaspadai terjadinya longsor susulan. Kondisi cuaca yang bisa berubah dengan cepat secara drastis tentunya bisa memicu terjadinya bencana.
Bagi pengendara agar berhati-hati ketika melewati ruas tersebut mengingat hujan deras yang masih terjadi. Saat berada di lokasi pengendara harus memperhatikan rambu-rambu lalu lintas yang telah dipasang pihaknya khususnya rambu daerah rawan longsor.
Baca juga: Seorang santri meninggal tertimbun longsor di Sukabumi
Kemudian, bagi warga yang tinggal di sekitar lereng gunung agar selalu memantau kondisi daerahnya dan selalu waspada potensi karena potensi terjadinya bencana khususnya longsor cukup tinggi.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Ada empat titik longsor di jalan nasional Bagbagan-Jampang Kulon, sekarang dalam penanganan Tim Reaksi Cepat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.3 dibantu masyarakat," kata PPK 2.3 Jalan Nasional Bagbagan-Tegalbuleud Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jakarta-Jabar M Abdul Aziz di Sukabumi, Ahad.
Baca juga: Kapolres Sukabumi berikan santunan korban tertimbun longsor di Palabuhanratu
Informasi yang dihimpun, tebing tanah yang berada di bahu jalan nasional tersebut longsor disebabkan hujan deras yang turun hampir sepanjang hari dari sejak Sabtu, (27/11) hingga Ahad ini, yang menyebabkan kontur tanah menjadi labil.
Akibat dari bencana longsor ini, akses jalan tersebut sempat tidak bisa dilalui kendaraan karena tertutup material tanah. Lokasi longsor yang paling parah terjadi di Kampung Gunungbuleud, Desa Loji, Kecamatan Simpenan tepatnya di KM Bdg 156 hingga KM Bdg 159.
Menurut Azis, lokasi tersebut merupakan daerah rawan longsor karena kondisi geografi ruas jalan nasional ini berjenis tanah lempung berpasir sehingga mudah terjadi longsor apalagi saat musim hujan seperti sekarang ini.
Baca juga: Tim SAR gabungan selamatkan korban tertimbun longsor di Nyalindung Sukabumi
"Saat ini akses jalan yang menghubungkan antarkecamatan di selatan Kabupaten Sukabumi tersebut sudah bisa dilalui kendaraan, namun pengendara untuk waspada karena kondisi jalan masih licin karena masih ada sisa material lumpur," ujarnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat khususnya pengendara agar tetap berhati-hati saat melawati jalan untuk antisipasi terjadinya kecelakaan dan mewaspadai terjadinya longsor susulan. Kondisi cuaca yang bisa berubah dengan cepat secara drastis tentunya bisa memicu terjadinya bencana.
Bagi pengendara agar berhati-hati ketika melewati ruas tersebut mengingat hujan deras yang masih terjadi. Saat berada di lokasi pengendara harus memperhatikan rambu-rambu lalu lintas yang telah dipasang pihaknya khususnya rambu daerah rawan longsor.
Baca juga: Seorang santri meninggal tertimbun longsor di Sukabumi
Kemudian, bagi warga yang tinggal di sekitar lereng gunung agar selalu memantau kondisi daerahnya dan selalu waspada potensi karena potensi terjadinya bencana khususnya longsor cukup tinggi.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021