Kementerian Pertanian memaksimalkan peran lembaga pendidikan vokasi untuk meningkatkan kapasitas SDM pertanian. Salah satunya, melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, UPT di bawah BPPSDMP, yang menyelenggarakan kuliah perdana Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

Program RPL yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi vokasi pertanian di bawah naungan Kementan, adalah bentuk upaya pemerintah untuk meningkatkan kapasitas ASN-P3K (Aparatur Sipil Negara- Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) Penyuluh Pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengatakan penyuluh adalah SDM pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembangunan pertanian.

“Kalian itu sangat penting, kalian adalah Kopasus dari Kementerian Pertanian,” tegas Mentan SYL.

Baca juga: Agribisnis 4.0 ubah wajah pertanian Indonesia, Polbangtan Bogor siapkan petani muda

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menerangkan RPL memberi kesempatan luas bagi ASN P3K menempuh jenjang pendidikan  lebih tinggi.

“Terdapat lebih dari 2.000 tenaga penyuluh pertanian P3K dengan kualifikasi SMA. Namun, mereka sudah memiliki pengalaman kerja antara 11-14 tahun. Ini yang melatarbelakangi kita merasa perlu dilakukan percepatan peningkatan kualifikasi pendidikan melalui program RPL,” terang Dedi.

Kuliah Perdana Mahasiswa RPL Polbangtan Bogor yang dilaksanakan secara virtual tersebut diisi dengan materi Kebijakan Pembelajaran melalui Program RPL.

Tahun ini, seluruh Polbangtan di Indonesia melaksanakan pendidikan Diploma IV melalui program RPL. Program konversi dari yang seharusnya ditempuh selama 4 tahun, hanya menjadi 2 tahun saja.

Baca juga: Mahasiswa Polbangtan Bogor raih penghargaan HIPMI

Sistem pembelajarannya dilaksanakan full daring, sepenuhnya secara online. Dosen dari Polbangtan Bogor tentunya juga akan melakukan visitasi di lapangan, sehingga dapat mengetahui kondisi sebenarnya juga di lapangan.

Pola pembelajaran akan diatur sedemikian rupa, sehingga tidak akan mengganggu kegiatan pekerjaan P3K. Kegiatan praktik akan tetap dilaksanakan dengan metode yang akan dijelaskan lebih lanjut.

Kuliah perdana ini belum masuk pada mata kuliah. Lebih pada pengenalan terkait proses dan pola pembelajaran. Tim dosen akan menyediakan sedikit waktu untuk mengidentifikasi dan mengumpulkan informasi mengenai proses pembelajaran yang lebih baik.

Direktur Polbangtan Bogor, Detia Tri Yunandar, mengatakan siap mendukung peningkatan mutu ASN P3K penyuluh pertanian yang menjadi peserta Program RPL.

Baca juga: Kenalkan vokasi pertanian, mahasiswa Polbangtan Bogor lakukan sinergi dengan Pemprov Lampung

Detia juga menambahkan, bahwa setiap peserta diberi kesempatan secara terbuka untuk memberikan masukan demi berjalannya program menjadi lebih baik.

“Kami sudah menyusun peraturan akademik dan segala sesuatunya, namun tidak menutup adanya masukan-masukan dari peserta RPL,” ujarnya.

Kuliah Perdana RPL ini dihadiri setidaknya 196 peserta yang mengikuti via aplikasi zoom meeting dan 136 viewers yang mengikuti streaming di Youtube Channel.

Pewarta: Polbangtan Bogor (Ardianinda Wisda)

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021