Bekasi, (Antara Megaplitan) - Pihak keluarga meminta penyelenggara Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Atmajaya, Jakarta untuk memberikan klarifikasi seputar kematian Daniel Vicli Pardamean Tambunan (18), Senin (26/10) malam.
"Mati dan hidup seseorang sudah kami serahkan ke Tuhan, namun kami juga berhak mengetahui kronologi secara detail sebelum Daniel meninggal dari pihak kampus," kata Paman Daniel, Mawardi Sinaga di Bekasi, Selasa.
Menurut dia, klarifikasi tersebut dibutuhkan pihak keluarga untuk mengkonfrontasi keterangan pihak rumah sakit yang menyatakan bahwa Daniel meninggal karena dehidrasi.
"Kami ingin tahu apakah ada kaitannya antara kegiatan resimen mahasiswa (Menwa) dengan kerusakan ginjal Daniel," katanya.
Dikatakan Mawardi, pihak keluarga saat ini hanya mengetahui kalau almarhum pergi meninggalkan rumah dalam kondisi sehat untuk mengikuti kegiatan resimen mahasiswa di kampusnya sejak Kamis (22/10).
"Keluarga hanya tahu kalau Daniel tengah mengikuti kegiatan resimen mahasiswa di kampusnya. Adapun kegiatan itu diselenggaran seperti apa, kami tidak tahu," katanya.
Pihak keluarga mendapat kabar pada Sabtu (24/10) yang menginformasikan Daniel masuk rumah sakit di Jakarta akibat mengalami gangguan kesehatan.
"Keluarga yang mendapatkan kabar segera menengok ke rumah sakit di Jakarta. Sayangnya, dua hari dirawat Daniel meninggal dunia," katanya.
Dia berharap pihak penyelenggara kegiatan segera menyampaikan klarifikasi terhadap pertanyaan keluarga almarhum agar persoalan tersebut menjadi jelas.
Sementara itu, suasana duka mewarnai rumah duka di Perumahan Taman Tridaya Indah I Blok D3 Nomor 14, Kelurahan Tridaya Indah, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Sejumlah keluarga serta teman dekat almarhum berdatangan melihat jasad putra dari pasangan Victor Tambunan (58) dan Uli Simbolon (52) untuk terakhir kalinya di peti jenazah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Mati dan hidup seseorang sudah kami serahkan ke Tuhan, namun kami juga berhak mengetahui kronologi secara detail sebelum Daniel meninggal dari pihak kampus," kata Paman Daniel, Mawardi Sinaga di Bekasi, Selasa.
Menurut dia, klarifikasi tersebut dibutuhkan pihak keluarga untuk mengkonfrontasi keterangan pihak rumah sakit yang menyatakan bahwa Daniel meninggal karena dehidrasi.
"Kami ingin tahu apakah ada kaitannya antara kegiatan resimen mahasiswa (Menwa) dengan kerusakan ginjal Daniel," katanya.
Dikatakan Mawardi, pihak keluarga saat ini hanya mengetahui kalau almarhum pergi meninggalkan rumah dalam kondisi sehat untuk mengikuti kegiatan resimen mahasiswa di kampusnya sejak Kamis (22/10).
"Keluarga hanya tahu kalau Daniel tengah mengikuti kegiatan resimen mahasiswa di kampusnya. Adapun kegiatan itu diselenggaran seperti apa, kami tidak tahu," katanya.
Pihak keluarga mendapat kabar pada Sabtu (24/10) yang menginformasikan Daniel masuk rumah sakit di Jakarta akibat mengalami gangguan kesehatan.
"Keluarga yang mendapatkan kabar segera menengok ke rumah sakit di Jakarta. Sayangnya, dua hari dirawat Daniel meninggal dunia," katanya.
Dia berharap pihak penyelenggara kegiatan segera menyampaikan klarifikasi terhadap pertanyaan keluarga almarhum agar persoalan tersebut menjadi jelas.
Sementara itu, suasana duka mewarnai rumah duka di Perumahan Taman Tridaya Indah I Blok D3 Nomor 14, Kelurahan Tridaya Indah, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Sejumlah keluarga serta teman dekat almarhum berdatangan melihat jasad putra dari pasangan Victor Tambunan (58) dan Uli Simbolon (52) untuk terakhir kalinya di peti jenazah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015