Bogor, (Antara Megapolitan) - Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Kota Bogor, Jawa Barat, mengembangkan keberadaan kelurahan sadar wisata dengan membentuk kelompok penggerak pariwisata di masing-masing kelurahan.

"Tujuannya adalah menyadarkan masyarakat untuk dapat mengembangkan wilayahnya menjadi kawasan wisata berbasis masyarakat lokal," kata Kepala Disbudparekraf Kota Bogor Shahlan Rasyidi di Bogor, Senin.

Ia menjelaskan program kelurahan sadar wisata melalui pembentukan kompepar telah diawali sejak 2007 dengan menunjuk Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan sebagai kelurahan percontohan.

Sebelumnya, program tersebut belum digerakkan oleh Disbudparekraf, namun atas inisiatif masyarakat lokal dan camat setempat.

"Cikaret merupakan wilayah penghasil sandal, potensi ekonomi lokal kita kembangkan menjadi objek wisata. Pengunjung dapat berwisata sambil melihat rumah produksi sandal, jadi ada nilai edukasi sekaligus ekonomi," katanya.

Menurut Shahlan, program kelurahan sadar wisata sebagai hal yang potensial, mengingat sejumlah wilayah di Kota Bogor memiliki keunikan, ciri khas, dan objek-objek wisata lokal yang berpotensi untuk dikelola dan dikembangkan, seperti di Kelurahan Katulampa, Situ Gede, dan Empang.

Dia menjelaskan untuk menjadikan kelurahan sadar wisata, masyarakat digerakkan untuk menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih, aman, dan nyaman, tidak ada vandalismen, tidak merusak taman, dan tidak membuang sampah sembarangan.

"Yang menggerakkan masyarakat adalah kompepar. Kelompok inilah yang kita bentuk untuk menggerakkan masyarakat menjadikan wilayahnya sebagai kawasan wisata berbasis masyarakat lokal," katanya.

Pada 2014, Disbudparekraf memperluas program kelurahan sadar wisata dengan membentuk kompepar di Kelurahan Situ Gede.

Berbagai kegiatan kesenian dan kebudayaan masyarakat lokal digelar untuk mengudang wisatawan, di antaranya Lomba Ngubek Setu yang digelar setiap Ramadhan dan beragam perlombaan merayakan Hari Jadi Bogor, serta pengibaran bendera Merah Putih di tengah Setu.

"Kita menargetkan kompepar ini terbentuk di 68 kelurahan yang ada di enam kecamatan di Kota Bogor," katanya.

Shahlan mengakui upaya untuk mewujudkan target terbentuknya Kompepar Kelurahan Sadar Wisata di 68 kelurahan tidak mudah karena salah satu kendala utama adalah pemahaman masyarakat tentang pariwisata yang belum menyeluruh.

"Sosialisasi terus kita lakukan ke masyarakat. Kita harapkan dengan sosialisasi ini 10 kelurahan sudah terbentuk kompepar hingga akhir tahun," katanya.

Shahlan mengatakan dengan terbentuknya kelurahan sadar wisata menambah jumlah destinasi wisata ke Kota Bogor, khususnya untuk pariwisata berbasis masyarakat lokal dengan mengangkat produk kerajinan, kuliner yang dihasilkan oleh masyarakat lokal.

"Sehingga target untuk meningkat PAD dari sektor pariwisata baik penginapan maupun kuliner dapat terwujud," katanya. ***1***



T.KR-LR



(T.KR-LR/B/M029/M029) 26-10-2015 07:39:57

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015