Yogyakarta, (Antara Megapolitan) - Dosen Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Elisa Kusrini menciptakan aplikasi model pengukuran kinerja usaha kecil dan menengah.

"Dengan menggunakan aplikasi model pengukuran itu saya mengharapkan manfaat pembenahan dari data pengukuran benar-benar bisa dilakukan," kata Elisa di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, selama ini pengukuran kinerja antara pelaku industri dan pemerintah dilakukan terpisah bahkan belum terstruktur sehingga seringkali tidak dapat memberikan dampak atau manfaat bagi perencanaan ke depan.

"Melalui aplikasi yang memiliki matra peningkatan kinerja finansial, kinerja pelanggan, kinerja proses bisnis, dan kinerja pembelajaran dan pertumbuhan itu diharapkan persoalan tersebut dapat diatasi," katanya.

Ia mengatakan aplikasi yang telah diujicobakan terhadap 50 usaha kecil dan menengah (UKM) kulit di Yogyakarta itu memang lebih cocok untuk digunakan oleh pemerintah atau regulator.

"Dengan model aplikasi itu diharapkan pemerintah atau dinas terkait akan lebih efisien ketika harus mengucurkan bantuan. Selain itu juga akan lebih tepat sasaran berkaitan dengan UKM yang akan disasar maupun besaran bantuan yang harus dikucurkan," katanya.

Menurut dia, model pengukuran kinerja yang dikembangkan itu merupakan adopsi dari model "balanced scorecard". Bagi pemerintah sebagai regulator, hasil pengukuran kinerja bisa lebih akurat dan mendetail sehingga setiap UKM akan dapat diketahui kekurangan dan kelebihannya.

"Dengan demikian, pemerintah bisa menyusun program yang tepat dan bantuan pun bisa tepat sasaran," kata doktor lulusan UGM itu.

Bagi pelaku industri, kata dia, hasil pengukuran kinerja itu bisa dijadikan indikator khusus karena hingga saat ini memang belum ada petunjuk dasar yang terstruktur.

"Dengan mengetahui dan mengerti persoalan yang mereka hadapi, pelaku industri bisa memperbaikinya untuk bisa lebih meningkatkan kinerja dan bersaing," katanya.

Ia mengatakan aplikasi yang dirintisnya tersebut ke depan diharapkan bisa benar-benar digunakan, dan tidak berhenti hanya pada tahap penelitian.

"Saya berharap suatu saat nanti aplikasi itu bisa diintegrasikan dengan pengukuran yang sudah ada dan bisa diadopsi oleh pelaku industri maupun pemerintah," kata Elisa.

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015