Bogor, (Antara Megapolitan) - Seminar Kebangsaan dan Kontempelasi Budaya menjadi acara puncak sekaligus penutup kegiatan "Nahdlatul Ulama Science and Cultural Art Olympiad (Nusantara) 2015" yang diselenggarakan Presedium Nasional Keluarga Mahasiswa NU Nasional.

Seminar Kebangsaan dan Kontempelasi Budaya di Kampus IPB Dramaga Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad menghadirkan Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani, Staf Khusus Kementerian Pemuda dan Olah raga Zainul Munasichin, Wakil Rektor IPB Prof Yonny Koesmaryono, Dewan Pembina KMNU IPB Zaenal Effendi dan pembina KMNU Burhanuddin.

"Seminar kebangsaan dan Kontempelasi budaya menjadi penutup kegiatan NU-Santana 2015. Ini menjadi upaya strategis bagi kaum muda NU untuk menghadapi tantangan ke depan," kata Abdurahman Siddik perwakilan Presedium Nasional KMNU.

Turut hadir dalam seminar tersebut Asisten Pengembangan Ekonomi dan Kesejahteraan Pemerintah Kota Bogor, Toto M Ulum yang mewakili Wali Kota Bima Arya.

Menurut Toto, tantangan yang akan dihadapi kaum muda dalam waktu dekat adalah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Keluarga Mahasiswa NU (KMNU) harus mampu mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan dengan negara-negara lain.

"Kita harus mempersiapkan diri, sejumlah negara telah menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua mereka. Maka penting bagi kita untuk memperhatikan kepandaian berbahasa," katanya.

Wakil Rektor bidang Akademik dan Kamahasiswaan IPB, Proy Yonny Koesmaryono mengingatkan situasi krusial yang sedang dihadapi oleh bangsa saat ini di antaranya bonus demografi.

"Banyak yang bilang ini bonus, tapi bila tidak dikelola dengan baik akan menjadi bencana. Kuncinya adalah pendidikan," kata Prof Yonny.

Tantang kedua lanjut Yonny, adalah kemiskinan yang sekarang meningkat menjadi 12-13 persen. Dan yang ketiga adalah persoalan pangan, serta permasalahan lingkungan.

"Melalui seminar kebangsaan ini, tantangan yang tadi disampaikan harus dicermati. Peran pemuda dituntut disini, jadi pemuda yang cerdas bisa meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Yonny.

Pembina KMNU, Burhanuddin mengingatkan bahwa KMNU dibentuk untuk mewadahi insan muda NU dalam berkreativitas sebagai sumbangsih untuk pembangunan bangsa dan negara.

"NU berperan aktif dalam kemerdekaan. NKRI sudah harga mati bagi NU," kata Burhanuddin.

Acara puncak "Nahdlatul Ulama Science and Cultural Art Olympiad (Nusantara) 2015" juga diisi dengan dakwah kebangsaan yang disampaikan oleh Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani.

"KMNU harus punya visi menjadi penggerak di tengah masyarakat agar hidup makmur dan sejahtera," katanya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Presidium Nasional Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) menggelar sejumlah kegiatan berupa "Nahdlatul Ulama Science and Cultural Art Olympiad (NU-Santara) 2015" yang dipusatkan di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Provinsi Jawa Barat.

Seluruh acara berlangsung selama tiga hari, 16-18 Oktober 2015, mulai Pukul 08.00 sampai dengan selesai. Sekitar 250 kader terbaik Keluarga KMNU dari 12 perguruan tinggi di Indonesia turut meramaikan seluruh rangkaian acara tersebut.

KMNU juga mengadakan pelatihan ke-NU-an dan ke-KMNU-an. Pelatihan diikuti oleh kader-kader KMNU dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, yakni UI, IPB, STAN, Unila, Unpad, ITB, UNY, UGM, Undip, UPI, UII, dan IIUM, serta hadir juga KMNU Malaysia.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015