Bogor, (Antara Megapolitan) - Hari kedua penyelenggaraan Nahdlatul Ulama Science and Cultural Art Olimpiad (Nusantara) 2015 diisi dengan lomba membaca kitab kuning yang diikuti puluhan pesertanya, Sabtu.
"Musahabqah Qiroatil Kutub menjadi salah satu cabang perlombaan di Nusantara 2015 yang diikuti mahasiswa NU yang tergabung dalam KMNU dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia," Syaroful Umam, Ketua Panitia Nusantara 2015.
Syaroful mengatakan, lomba baca kitab kuning bertujuan untuk menjaga ciri khas sebagai NU.
"Kitab kuning adalah identitas kita. (NU)," katanya.
Lomba membaca kitab kuning Nusantara 2015, dinilai oleh dewan juri MTQ NU-Santara yakni Al-Fadhil Al- Ustad Ahmad Said Al- Hadrami Al-Yamani (Pimpinan MT. Darul Futuh dan Pembina KMNU IPB), KH Iskandar Nasjieb, dan KH Ali Khosim dari RaithahMa`ahid Islamiyah.
"Semoga tahun depan perlombaan MQK ini lebih baik lagi," kata Abdul Habib Luthfi salah satu peserta MQK.
Menurut Abdul, kegiatan perlombaan MQK perlu diadakan setiap tahun karena dapat melatih para kader muda NU untuk memahami kitab kuning sekaligus melatih mental.
Juara lomba baca kitab kuning NU-santara 2015 akan diumumkan pada acara puncak NU-santara 2015 dalam Seminar Kebangsaan dan Kontempelasi Budaya yang diselenggarakan Minggu besok.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Presidium Nasional Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) menggelar sejumlah kegiatan berupa "Nahdlatul Ulama Science and Cultural Art Olympiad (NU-Santara) 2015" yang dipusatkan di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Provinsi Jawa Barat.
Seluruh acara berlangsung selama tiga hari, 16-18 Oktober 2015, mulai Pukul 08.00 sampai dengan selesai. Sekitar 250 kader terbaik Keluarga KMNU dari 12 perguruan tinggi di Indonesia turut meramaikan seluruh rangkaian acara tersebut.
Panitia kegiatan tersebut, Irfan Sofyan mengatakan, guna memeriahkan acara NU-Santara 2015 itu, KMNU juga mengadakan pelatihan ke-NU-an dan ke-KMNU-an. Pelatihan diikuti oleh kader-kader KMNU dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, yakni UI, IPB, STAN, Unila, Unpad, ITB, UNY, UGM, Undip, UPI, UII, dan IIUM.
"Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para kader KMNU mulai dari sejarah kenapa berdirinya NU, makna Logo NU, dan KMNU, Kenapa namanya NU, kenapa kita harus ber-NU," katanya.
Selain itu, pelatihan juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang bagaimana strategi ulama-ulama jaman dulu dalam membuat serta mengembangkan organisasi NU ini, sehingga organisasi ini begitu cepat menyebar dan diterima di tengah-tengah masyarakat dengan baik.
Hal penting lainnya yang diharapkan juga bisa didapat dari pelatihan tersebut adalah untuk memberikan motivasi kepada kader KMNU, agar mereka merasa bangga dengan ke-NU-annya.
"Sehingga hati mereka tergerakkan dan lebih semangat lagi dalam meneladani dan meneruskan prinsip dakwah yang diajarkan para ulama NU yang Tawazun, Tasamuh, Tawassut, serta Amar Ma`ruf Nahi Mungkar dalam menyebarkan agama Islam di kampusnya masing-masing," katanya.
Para pembicara yang memberikan materi adalah Ahmad Nur Shobah (Dewan Pertimbangan KMNU), dan Muhammad Zimamul Adli (Presidium Nasional I).
Puncak acara "Nahdlatul Ulama Science and Cultural Art Olympiad (NU-Santara) 2015" Minggu besok akan menghadirkan sejumlah tokoh nasional, di antaranya Ketua Umum PBNU Prof KH Said Aqil Siroj, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrowi, yang akan menyampaikan materi pada seminar Tentang Kebangsaan di Kampus IPB Dramaga.
Mahasiswa NU Berlomba Baca Kitab Kuning
Minggu, 18 Oktober 2015 15:47 WIB
Kitab kuning adalah identitas kita (NU).