Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor Yuno Abeta Lahay menyebut okupansi hotel di daerahnya mulai merangkak ke keadaan normal dalam dua hari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2.
 
"Hotel-hotel di Kota Bogor mulai merangkak normal, sekarang sudah lebih dari 85 persen dari 75 persen batas PPKM level 2, jadi kami tetap ingatkan ke teman-temen pengusaha jaga prokes," kata Yuno saat dihubungi Antara, Kamis.

Yuno mengatakan dengan pelonggaran aktivitas masyarakat di PPKM level 2, sejumlah reservasi penginapan dan pemesanan ruang rapat untuk aktivitas instansi pemerintah, kementerian dan komunitas sudah mulai hampir berjalan normal seperti kondisi sebelum Pandemi COVID-19.
 
Baca juga: 75 persen pekerja hotel di Kota Bogor kembali aktif usai dirumahkan
 
Pesanan penginapan dan ruang rapat sudah datang dari wilayah sekitar Kota Bogor, seperti Bandung, Sukabumi, Cianjur dan Jakarta dari instansi dan perusahaan dengan jumlah lebih dari 85 persen.
 
Sementara, pesanan menginap pada akhir pekan sudah banyak dari masyarakat yang senang bertravel atau sekedar kumpul keluarga karena jenuh di rumah.
 
"Pengamatan saya dan posisi saya sebagai pelaku usaha hotel, sejujurnya sulit untuk mengukur atau membatasi kunjungan dan penginap," ungkapnya.
 
Baca juga: PHRI Kota Bogor tahan tingkat hunian hotel maksimal tetap 50 persen
 
Menurutnya, yang bisa dilakukan pengusaha hotel dalam lingkaran PHRI Kota Bogor adalah menjaga poin-poin aturan yang tertera dalam sertifikat CHSE.
 
Karyawan yang sudah 75 persen lebih kembali berkerja sudah terbiasa dengan protokol kesehatan mengenai kebersihan (cleanliness), kesehatan (health), keamanan (safety), dan keberlangsungan lingkungan (environmental sustainability) dalam memberikan layanan kepada sekedar pengunjung atau penginap.

Bahkan, kata dia, pengusaha hotel telah banyak juga yang berinisiatif memakai QR barcode aplikasi Pedulilindungi, meskipun sejauh ini kebijakan pemerintah tidak mengharuskan hotel-hotel Kota Bogor menggunakan fasilitas tersebut.
 
Baca juga: Program CHSE bentuk dukungan pemerintah kepada hotel dan restoran
 
Antusias para pengusaha hotel didorong dengan melihat pergerakan okupansi yang positif sejak akhir PPKM level 3 menuju level 2.
 
"Kepentingannya juga sebagai syarat nanti kalau sudah PPKM level 1, jadi pengusaha mulai "apply" aplikasi Pedulilindungi, tidak ingin omset turun lagi karena kurang bisa jaga syarat prokes," katanya.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021