Pelatih tim dayung nomor perahu naga Jawa Barat Dian Kurniawan menyatakan perolehan dua medali emas pada nomor perahu naga (traditional boat race) 1.000 meter PON XX Papua pada Sabtu, tak bisa dilepaskan dari berkah pandemi COVID-19.

"Kita lebih siap dari kontingen yang lain, kita dipaksa untuk terus latihan di dua tahun ke belakang, meski pandemi kita terus berjalan apapun risikonya kita terus latihan hingga hasilnya Alhamdulillah," ujar Dian di teluk Youtefa, Sabtu.

Baca juga: PON Papua - 31 medali berhasil disumbang atlet Bekasi (video)

Ia menjelaskan para atlet akan lebih aman jika dikumpulkan di pemusatan latihan, ketimbang harus pulang ke daerah masing-masing. Keputusan itu juga didukung oleh Komite Olahraha Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat, sehingga tim dayung Jabar bisa leluasa meningkatkan kemampuan.

Dari hasil kerja keras ini, secara keseluruhan tim dayung Jabar dapat menegaskan diri menjadi juara umum olahraga dayung PON XX Papua. Kini mereka telah mengumpulkan 16 emas, 7 perak, dan 6 perunggu di nomor canoeing, rowing, dan perahu naga serta tak mungkin bisa tersalip lagi oleh kontingen lain.

Baca juga: PON Papua - "Jurus" Jabar kuasai cabang olahraga menembak

Tim dayung Jabar bahkan berpeluang menambah pundi-pundi emas tambahan, sebab masih ada tujuh emas lagi yang akan diperebutkan di nomor perahu naga.

"Itu lah kita kemarin susah-susah dikarantina. Kita enggak boleh pulang, atlet enggak boleh pulang dikarantina di Cipule, Karawang, dengan pengawasan ketat yah hasilnya Alhamdulillah," kata dia.

Baca juga: Lifter putri Jabar tambah emas dari kelas 64kg angkat besi PON Papua

Tim dayung Jabar  tak memasang target muluk-muluk di nomor perahu naga, hanya tiga emas. Namun melihat performa apik yang ditunjukkan bukan tidak mungkin dapat kembali menambah kepingan emas.

"Kalau lihat kans tadi di 1.000 meter untuk 500 meter tidak akan beda jauh. Peluang masih besar," kata dia.,

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021