Padang, (Antara Megapolitan) - Dinas Pasar Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), mengizinkan kembali salon kecantikan yang berada di Padang Theater kembali buka, dengan syarat mengakui kalau mereka salah dan membuat surat pernyataan akan berubah.
"Kami tidak bisa menutupnya secara keseluruhan, karena mau bagaimana pun ada sekitar 76 pekerja yang akan terancam jika tempat itu langsung ditutup," kata Kepala Dinas Pasar Padang, Endrizal di Padang, Sabtu.
Ia menjelaskan, isi surat pernyataan tersebut mereka berjanji akan berpakaian sopan dan tidak akan menarik-narik warga yang melewati kawasan tersebut ke dalam salon mereka.
Sebelumnya pada 16 September 2015, sudah dilakukan penertiban oleh Dinas Pasar yang dibantu oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Padang terkait salon liar.
"Karena pandangan masyarakat sudah jelek terhadap mereka, untuk itu mereka diminta untuk merubah tempat tersebut menjadi sebenar-benarnya salon," katanya.
Selain itu, katanya, sejumlah salon liar tersebut diminta untuk membentuk kepengurusan, sehingga Dinas Pasar akan langsung menghubungi pengurusnya saat terlihat melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kesepakatan.
"Kami akan langsung menutup salon tersebut, jika ada kegiatan yang mereka lakukan tidak sesuai dengan perjanjian," ujarnya.
Ia menyebutkan, di lokasi tersebut ada dua usaha, yaitu salon dan karaoke. Untuk salon hanya diizinkan buka sampai pukul 20.00 WIB, sementara untuk karaoke tidak boleh lebih dari pukul 21.00 WIB.
Endrizal juga mengatakan, salon yang diizinkan adalah yang mau berubah menjadi lebih baik dan benar-benar usaha salon bukan yang lain, untuk itu pekerja salon itu akan memakai kokarde sebagai tanda pengenal.
"Jika ada pekerja yang tidak memakai kokarde, kami akan menghubungi pengurusnya untuk ditindaklanjuti," katanya.
Untuk selanjutnya, katanya, Pemkot Padang berencana untuk mengalihkan usaha dengan memberikan pelatihan-pelatihan kepada pengusaha salon dan usaha yang sekarang diarahkan ke arah yang lebih baik.
"Kami tidak ingin mematikan usaha mereka, tetapi mengalihkan ke usaha yang lain," katanya.
Sementara itu, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Padang, mengaku kecewa salon liar di kawasan Padang Theater tersebut beroperasi kembali.
"Salon liar yang dilaporkan warga sekitar menjadi tempat mesum itu, kembali buka setelah beberapa jam dilakukan penertiban," katanya.
Ia berharap, Pemkot Padang melalui dinas terkait kembali melakukan penertiban dan harus benar-benar tuntas, sehingga tidak ada celah bagi pelaku maksiat dengan kedok salon kembali buka.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Kami tidak bisa menutupnya secara keseluruhan, karena mau bagaimana pun ada sekitar 76 pekerja yang akan terancam jika tempat itu langsung ditutup," kata Kepala Dinas Pasar Padang, Endrizal di Padang, Sabtu.
Ia menjelaskan, isi surat pernyataan tersebut mereka berjanji akan berpakaian sopan dan tidak akan menarik-narik warga yang melewati kawasan tersebut ke dalam salon mereka.
Sebelumnya pada 16 September 2015, sudah dilakukan penertiban oleh Dinas Pasar yang dibantu oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Padang terkait salon liar.
"Karena pandangan masyarakat sudah jelek terhadap mereka, untuk itu mereka diminta untuk merubah tempat tersebut menjadi sebenar-benarnya salon," katanya.
Selain itu, katanya, sejumlah salon liar tersebut diminta untuk membentuk kepengurusan, sehingga Dinas Pasar akan langsung menghubungi pengurusnya saat terlihat melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kesepakatan.
"Kami akan langsung menutup salon tersebut, jika ada kegiatan yang mereka lakukan tidak sesuai dengan perjanjian," ujarnya.
Ia menyebutkan, di lokasi tersebut ada dua usaha, yaitu salon dan karaoke. Untuk salon hanya diizinkan buka sampai pukul 20.00 WIB, sementara untuk karaoke tidak boleh lebih dari pukul 21.00 WIB.
Endrizal juga mengatakan, salon yang diizinkan adalah yang mau berubah menjadi lebih baik dan benar-benar usaha salon bukan yang lain, untuk itu pekerja salon itu akan memakai kokarde sebagai tanda pengenal.
"Jika ada pekerja yang tidak memakai kokarde, kami akan menghubungi pengurusnya untuk ditindaklanjuti," katanya.
Untuk selanjutnya, katanya, Pemkot Padang berencana untuk mengalihkan usaha dengan memberikan pelatihan-pelatihan kepada pengusaha salon dan usaha yang sekarang diarahkan ke arah yang lebih baik.
"Kami tidak ingin mematikan usaha mereka, tetapi mengalihkan ke usaha yang lain," katanya.
Sementara itu, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Padang, mengaku kecewa salon liar di kawasan Padang Theater tersebut beroperasi kembali.
"Salon liar yang dilaporkan warga sekitar menjadi tempat mesum itu, kembali buka setelah beberapa jam dilakukan penertiban," katanya.
Ia berharap, Pemkot Padang melalui dinas terkait kembali melakukan penertiban dan harus benar-benar tuntas, sehingga tidak ada celah bagi pelaku maksiat dengan kedok salon kembali buka.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015